Tendensi Kanker Mengkhawatirkan di Kalangan Muda Thailand

Di Thailand, terdapat peningkatan diagnosis kanker di bawah usia 50 tahun, lebih tinggi dibandingkan rata-rata Asia dan dunia. Dr. Jade Boonyawongwiroj mengidentifikasi lima faktor risiko yang dapat diminimalkan dengan perubahan gaya hidup dan pemeriksaan kesehatan rutin.

Sejumlah dokter melaporkan adanya peningkatan kasus kanker pada warga Thailand di bawah usia 50 tahun. Dr. Jade Boonyawongwiroj, yang merupakan wakil direktur di Rumah Sakit Maharat Nakhon Ratchasima, mengungkapkan bahwa ini bisa dicegah melalui perubahan gaya hidup. Menurut statistik dari “Our World in Data”, pada tahun 2021, 0,7% warga Thailand berusia 15-49 tahun didiagnosis menderita kanker, lebih tinggi dari angka rata-rata di Asia dan dunia.

Dr. Jade menyebut lima faktor yang berkontribusi pada peningkatan kanker: 1) Diet dan Kebiasaan Makan – Makanan seperti daging bakar bisa menyebabkan senyawa karsinogenik. Mengurangi makanan ini dan meningkatkan konsumsi sayuran sangat disarankan. 2) Polusi dan Toksin – Paparan PM2.5 meningkatkan risiko penyakit pernapasan. Penyuluhan tentang penggunaan masker dan produk organik perlu diperhatikan. 3) Gaya Hidup Stres – Stres kronis dapat memicu kebiasaan buruk. 4) Genetika – Riwayat keluarga kanker meningkatkan risiko; rutin berolahraga dan cek kesehatan disarankan. 5) Infeksi – Beberapa infeksi kronis seperti HPV dan virus hepatitis dapat meningkatkan risiko kanker.

Dr. Jade mengingatkan bahwa, “Kanker dapat dicegah dengan menjaga kesehatan diri sendiri. Mulai dari pola makan, gaya hidup, dan pemeriksaan kesehatan secara teratur. Jangan menunggu tubuh memberikan sinyal peringatan, karena saat itu sudah terlambat.”

Peningkatan kasus kanker pada usia muda di Thailand memerlukan perhatian serius. Perubahan gaya hidup, termasuk pola makan sehat dan pengelolaan stres, dapat mengurangi risiko kanker. Pengawasan kesehatan yang rutin juga sangat penting untuk deteksi dini.

Sumber Asli: www.nationthailand.com

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *