Peneliti menemukan bahwa sekelompok sel di tuba falopi dapat memicu kanker ovarium, memberikan harapan untuk pengembangan metode deteksi dini dan pencegahan. Kanker ovarium adalah penyebab utama kematian akibat kanker ginekologi di dunia Barat. Temuan ini menunjukkan bahwa MSCs berisiko tinggi berperan dalam pembentukan kanker dan dapat dijadikan biomarker.
Penelitian terbaru berhasil mengidentifikasi sel-sel tertentu di tuba falopi yang memicu penyakit kanker ovarium, khususnya kanker ovarium tinggi grade serosa (HGSC) yang sangat agresif. Temuan ini memberikan target baru dalam pengembangan cara untuk mencegah atau mendeteksi kanker ovarium di stadium awal, sebagaimana dipublikasikan dalam jurnal Cancer Discovery.
Kanker ovarium menjadi penyebab utama kematian akibat kanker ginekologi di dunia Barat. Saat ini, tidak ada cara untuk mendeteksi kanker ini lebih awal, kecuali tindakan bedah kastrasi yang hanya diberikan kepada wanita dengan risiko tinggi. Memahami cara pembentukan kanker ovarium sangat penting demi meningkatkan hasil perawatan bagi pasien.
HGSC dimulai di tuba falopi, di mana sel-sel epitel berubah menjadi lesi prekursor yang disebut karsinoma intraepitel tubal serosa (STIC) sebelum berkembang menjadi tumor. Dalam penelitian tersebut, tim bekerjasama mempelajari jaringan stroma non-kanker di tuba falopi ketika sel induk mesenkimal (MSCs) yang biasanya menjaga pertumbuhan jaringan sehat, terprogram ulang oleh sel tumor untuk mendukung pertumbuhan kanker.
Hal mengejutkan ditemukan, yaitu adanya MSCs yang terkait kanker pada tuba falopi pasien yang tidak menderita kanker ovarium, terutama pada wanita yang lebih tua atau yang memiliki mutasi gen BRCA. Ketika MSCs berisiko tinggi ini diperkenalkan ke dalam organoid dari jaringan tuba falopi, sel epitel yang sehat berubah menjadi kanker.
MSCs berisiko tinggi ini menyebabkan kerusakan DNA pada sel epitel dan membantu kelangsungan hidup sel yang bermutasi, yang diibaratkan sebagai badai sempurna untuk memicu kanker. Penelitian mengungkap bahwa MSCs ini kehilangan enzim antioksidan yang memicu pembentukan senyawa pengrusak DNA.
Ini adalah laporan pertama yang menunjukkan bahwa perubahan stroma di tuba falopi memiliki peran kausal dalam inisiasi kanker ovarium, serta membuka jalan untuk intervensi. Obat yang ada bisa mencegah atau membalikkan perubahan awal di stroma sebelum kanker ovarium terbentuk. Selain itu, senyawa yang disekresikan oleh MSCs berisiko tinggi dapat digunakan sebagai biomarker untuk mendeteksi kanker ovarium di tahap awal.
Penelitian ini menunjukkan pentingnya pemahaman tentang sel di tuba falopi dalam mengatasi kanker ovarium. Ditemukan bahwa MSCs berisiko tinggi dapat berperan dalam pemicu kanker dan memberikan kemungkinan untuk pencarian biomarker untuk deteksi dini. Langkah selanjutnya adalah mencari intervensi baru yang dapat mencegah perkembangan penyakit ini.
Sumber Asli: cosmosmagazine.com