Uji darah untuk deteksi kanker ovarium diketahui dapat memberikan hasil negatif palsu pada wanita kulit hitam dan Penduduk Asli Amerika, yang berarti mereka mungkin tidak terdiagnosis. Perlu adanya perubahan pada tes ini untuk memastikan akses dan perawatan yang adil bagi semua wanita.
Uji darah umum untuk deteksi kanker ovarium mungkin tidak akurat untuk beberapa kelompok ras, khususnya wanita Afrika-Amerika dan Penduduk Asli Amerika. Mereka lebih mungkin menerima hasil negatif palsu, sehingga berpotensi menghambat diagnosis dan pengobatan yang tepat. Para ahli menyarankan agar uji ini perlu dimodifikasi agar semua wanita bisa mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dan mengatasi kesenjangan ini.
Kesalahan dalam deteksi kanker ovarium melalui uji darah dapat memengaruhi wanita dari ras tertentu. Penting bagi sistem kesehatan untuk memperbarui metode deteksi agar inklusif dan akurat bagi semua kelompok ras, khususnya untuk mengurangi jumlah kasus yang terlewatkan pada perempuan Afrika-Amerika dan Penduduk Asli Amerika.
Sumber Asli: www.shelbynews.com