Profil glikosaminoglikan urin (GAGomes) menunjukkan sensitivitas tinggi untuk deteksi kekambuhan kanker ginjal seluler bening (M0ccRCC) setelah operasi. Penelitian ini melibatkan 393 pasien, dengan hasil menunjukkan 15.7% mengalami kekambuhan. GAGome score memiliki nilai diagnostik yang signifikan.
Sebuah studi yang dipresentasikan di Kongres Urologi Eropa ke-40 menunjukkan bahwa profil glikosaminoglikan urin (GAGomes) memiliki sensitivitas tinggi untuk mendeteksi kekambuhan kanker ginjal seluler bening non-metastatik (M0ccRCC) setelah operasi. Penelitian dilakukan oleh Saeed Dabestani, M.D., Ph.D. dari Universitas Lund, Swedia, untuk mengevaluasi GAGomes pada pasien M0ccRCC dengan Skor Leibovich ≥5. Pemantauan kekambuhan radiologis dilakukan dengan pencitraan standar sampai 18 bulan, dan pengukuran GAGomes urin dilakukan setiap tiga bulan.
Studi ini menunjukkan bahwa tes urine GAGomes dapat meningkatkan deteksi dini kekambuhan kanker ginjal, dengan sensitivitas 90% dan nilai prediktif negatif 97%. Penelitian ini menunjukkan potensi besar untuk mengurangi frekuensi pemindaian yang dibutuhkan setelah operasi dalam mengelola pasien kanker ginjal.
Sumber Asli: www.physiciansweekly.com