Laporan Pencegahan Kanker: Penurunan Merokok, Vaksinasi HPV Stagnan

Laporan menunjukkan penurunan merokok di AS, tetapi vaksinasi HPV stagnan. Pemeriksaan kanker serviks menurun, dan risiko kanker meningkat bagi wanita. Disparitas rasial dalam pelayanan kesehatan masih ada.

Laporan terbaru dari American Cancer Society menunjukkan penurunan angka merokok di AS, tetapi tingkat vaksinasi HPV stagnan. Dari tahun 2019 hingga 2023, angka perokok menurun dari 14% menjadi 11%. Merokok diketahui berkontribusi besar terhadap kematian akibat kanker, sekitar satu dari tiga kasus kematian kanker di AS.

“Temuan terbaru menunjukkan bahwa meski ada kemajuan, upaya mendesak diperlukan untuk meningkatkan pencegahan kanker serviks,” kata Dr. Priti Bandi, direktur ilmiah penelitian faktor risiko kanker di American Cancer Society.

Namun, tingkat wanita yang mengikuti pemeriksaan kanker serviks justru menurun dari 74,8% pada 2019 menjadi 73,4% pada 2021. Ini membuat sejumlah wanita berisiko tinggi tidak terdeteksi penyakitnya lebih awal. Vaksinasi HPV juga tidak meningkat signifikan, dengan hanya 61,4% remaja antara 13 hingga 17 tahun yang sudah divaksinasi, tidak jauh berbeda dari 61,7% pada 2021.

HPV, atau human papillomavirus, dapat menyebabkan beberapa jenis kanker. Meskipun sebagian besar infeksi HPV sembuh dengan sendirinya, ketika terus ada, bisa menimbulkan masalah kesehatan. Oleh karena itu, vaksinasi dilihat sebagai langkah penting untuk mencegah infeksi ini.

Laporan itu juga membandingkan faktor risiko kanker yang dapat diubah di kalangan orang dewasa, baik sebelum dan selama pandemi Covid-19. Data yang digunakan berasal dari berbagai sumber CDC, yang menunjukkan sekitar 40% kasus kanker baru pada orang dewasa usia 30 tahun ke atas dapat terkait dengan faktor risiko yang dapat dicegah, seperti merokok dan obesitas.

Para peneliti mencatat, “Meskipun terjadi penurunan historis dalam angka merokok, tingkat obesitas tetap tinggi dan tidak berubah. Vaksin HPV juga stagnan.” Disparitas rasial dalam angka kanker dan kematian masih ada, dengan kelompok terpinggirkan menghadapi kesulitan dalam mengakses pelayanan kesehatan.

Penting untuk tetap update dengan pemeriksaan kanker guna mengurangi angka kasus dan kematian, kata American Cancer Society. Laporan terpisah menunjukkan bahwa tingkat kematian akibat kanker terus menurun secara stabil dari 2001 hingga 2022. Namun, insiden kanker di antara pria menurun hingga 2013, sebelum stabil hingga 2021, dan insiden pada wanita meningkat sedikit setiap tahun antara 2003 dan 2021.

Meskipun ada penurunan pada insiden kanker karena gangguan selama pandemi, tren kembali normal setelah 2020. Penurunan berkelanjutan pada kanker paru-paru menjadi penyumbang utama perbaikan tingkat kematian kanker di AS, tetapi insiden kanker terkait obesitas, seperti kanker pankreas dan ginjal, justru meningkat.

Laporan American Cancer Society menunjukkan kemajuan dalam penurunan angka merokok, namun tingkat vaksinasi HPV stagnan. Sementara itu, penting untuk meningkatkan kesadaran tentang pencegahan kanker, terutama kanker serviks, untuk menurunkan risiko dan kematian di kalangan wanita. Disparitas rasial dan faktor risiko yang dapat diubah tetap menjadi tantangan yang perlu diatasi.

Sumber Asli: keyt.com

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *