Sebuah studi baru menunjukkan bahwa imunoterapi dapat menggantikan pembedahan untuk pasien kanker MMRd, dengan 80% tidak membutuhkan pembedahan atau kemoterapi. Para dokter menekankan pentingnya menjaga kualitas hidup pasien.
Chicago baru-baru ini menjadi tuan rumah bagi hasil uji coba klinis yang menjanjikan, dipimpin oleh Memorial Sloan Kettering Cancer Center (MSK). Dalam studi ini, gastroenterologi onkologis seperti Andrea Cercek dan Luis Diaz Jr. memperlihatkan potensi imunoterapi dalam pengobatan kanker MMRd, di mana pasien dapat menghindari prosedur bedah.
Hasil yang dipresentasikan dalam Pertemuan Tahunan American Association of Cancer Research 2025, dan dipublikasikan di New England Journal of Medicine, menunjukkan bahwa sekitar 80% pasien tidak memerlukan bedah, radiasi, atau kemoterapi setelah enam bulan diobati dengan imunoterapi. Dr. Cercek menyebutkan, “Studi ini menunjukkan bahwa imunoterapi dapat menggantikan pembedahan, radiasi, dan kemoterapi pada tumor padat yang kekurangan perbaikan kesalahan, membantu pasien untuk melestarikan organ mereka dan menghindari efek samping yang keras dari kemoterapi dan radiasi.”
Penelitian ini juga merupakan pengembangan dari studi awal yang melibatkan pasien kanker rektum, di mana semua pasien yang mendapatkan imunoterapi dostarlimab mengalami respons klinis lengkap. FDA juga memberikan pengakuan pada dostarlimab sebagai terapi Terobosan untuk pengobatan kanker rektum ini pada Desember 2024. Uji coba terbaru melibatkan 103 pasien, 49 di antaranya menderita kanker rektum.
Menariknya, hasil uji coba menunjukkan bahwa 80% dari pasien yang menerima imunoterapi hanya menjalani terapi ini tanpa memerlukan prosedur pembedahan. Penanganan standar sebelumnya untuk kanker dengan mutasi genetik MMRd sering kali melibatkan bedah, radiasi, dan kemoterapi. Namun, wanita seperti Maureen Sideris, yang menghindari operasi, menyatakan merasa sangat bersyukur mendapatkan imunoterapi. “Saya takut jika saya menjalani operasi, saya tidak akan bisa bicara, itu akan sangat mengerikan. Dengan imunoterapi saja, luar biasa,” ujarnya.
Tentu saja, ada perkembangan lebih lanjut dalam penelitian ini, di mana pengujian ctDNA dengan metode Haystack MRD™ dari Quest Diagnostics diungkapkan sebagai “biopsi cair” yang andal untuk mengidentifikasi respon pada bulan ke-1,4 setelah pengobatan. Para peneliti kini berharap untuk memperluas pendekatan ini untuk lebih banyak jenis kanker di masa depan.
Studi ini didanai oleh beberapa lembaga seperti Swim Across America, Stand Up To Cancer dan NIH, dengan dukungan dari GSK. Dengan potensi perubahan besar dalam pendekatan pengobatan ini, masa depan pasien kanker mungkin menjanjikan, di mana mereka bisa menghindari efek samping destruktif dari terapi tradisional.
Studi ini menunjukkan bahwa imunoterapi, khususnya dostarlimab, dapat mengubah cara kita memperlakukan banyak jenis kanker dengan meminimalkan pembedahan dan kemoterapi yang melelahkan. Dengan lebih dari 80% pasien berhasil dirawat tanpa intervensi bedah, ini membuka investasi baru dalam pengobatan yang meningkatkan kualitas hidup pasien.
Sumber Asli: www.newswise.com