Kanker Ovarium: Penyebab dan Gejala yang Perlu Diketahui

Amber Kelleher-Andrews meninggal pada usia 56 tahun akibat kanker ovarium. Kanker ini lebih berisiko bagi perempuan di atas 60 tahun dan mereka yang memiliki riwayat keluarga. Tanda-tanda awal meliputi nyeri panggul, perubahan nafsu makan, dan perdarahan tidak normal. Konsultasi dokter sangat dianjurkan bagi mereka yang mengalami gejala.

Amber Kelleher-Andrews, seorang makelar Hollywood, meninggal dunia pada usia 56 tahun akibat kanker ovarium. Ini menjadi pengingat tentang pentingnya mengenali tanda-tanda awal kanker ini. Kanker ovarium lebih umum terjadi pada perempuan di atas 60 tahun, mereka yang kelebihan berat badan, serta mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker ovarium atau mutasi gen BRCA1 atau BRCA2.

Gejala kanker ovarium bisa termasuk nyeri panggul, perut tidak nyaman, serta perubahan dalam kebiasaan makan. Bahkan, beberapa wanita mengalami perdarahan tidak normal, terutama setelah menopause. Lainnya mungkin mengalami sembelit atau diare dan peningkatan frekuensi buang air kecil. Jika merasakan salah satu gejala ini, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker ovarium, wanita dengan mutasi BRCA mungkin ditegaskan untuk menjalani operasi pengangkatan ovarium sebagai langkah pencegahan. Melakukan tes genetik juga bisa menjadi opsi untuk memahami risiko lebih lanjut.

Kematian Amber Kelleher-Andrews akibat kanker ovarium menyoroti betapa pentingnya kesadaran terhadap gejala awal penyakit ini. Wanita, terutama yang berusia di atas 60 tahun, harus waspada terhadap gejala seperti nyeri panggul dan perubahan kebiasaan makan. Konsultasi dengan dokter adalah langkah yang bijak jika ada gejala mencurigakan.

Sumber Asli: www.timesnownews.com

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *