Uji Coba Pengujian Sumsum Tulang Gandakan Peluang Hidup Kanker Darah

Sebuah percobaan baru menunjukkan bahwa pengujian sumsum tulang dapat menggandakan peluang bertahan hidup pasien leukemia mieloid akut (AML). Metode ini memungkinkan deteksi lebih awal penyakit, memberikan dokter jendela kesempatan untuk merawat pasien sebelum mereka jatuh sakit. Para ahli berharap pengujian ini menjadi bagian dari perawatan rutin di Inggris dan global.

Para peneliti mengumumkan perkembangan penting dalam perawatan kanker darah, di mana kemungkinan bertahan hidup pasien dapat “digandakan”. Sebuah percobaan baru terkait pengujian sumsum tulang menunjukkan hasil yang sangat positif dalam mendeteksi kanker darah agresif lebih awal, khususnya leukemia mieloid akut (AML). Tes ini mengidentifikasi jejak penyakit pada sumsum tulang dalam waktu sekitar sepuluh menit, memberikan kesempatan bagi dokter untuk bertindak saat pasien masih dalam kondisi baik.

Prosedur pengujian ini melibatkan suntikan di tulang pinggul setiap tiga bulan. Inovasi ini memungkinkan dokter untuk mendeteksi tanda-tanda AML yang muncul sebelum terdeteksi dalam tes darah biasa. Hal ini diharapkan bisa menjadi bagian dari perawatan rutin untuk pasien AML di Inggris dan kemungkinan di seluruh dunia.

Sekitar 3.100 orang didiagnosis dengan AML di Inggris setiap tahun, dan risikonya meningkat seiring bertambahnya usia. Pengujian sumsum tulang ini dilakukan pada 637 pasien yang dalam masa remisi dan telah menunjukkan bahwa sekitar sepertiga dari mereka yang mendapat pengujian tambahan ini mengalami perbaikan signifikan, yaitu menggandakan angka kelangsungan hidup mereka.

Profesor Nigel Russell, yang memimpin percobaan ini di Guy’s and St Thomas’ NHS Foundation Trust, menjelaskan bahwa deteksi dini dapat memberi dokter kesempatan untuk melakukan perawatan sebelum pasien mengalami kekambuhan yang membahayakan. Ia menegaskan, “Ini memberi jendela kesempatan untuk merawat pasien sebelum mereka menjadi sakit.”

Salah satu peserta percobaan adalah Jane Leahy, yang didiagnosis dengan AML pada 2014. Setelah menjalani transplantasi sel punca, dia kini sudah sembilan tahun dalam keadaan remisi. “Tanpa pengujian, saya mungkin tidak akan mendapatkan transplantasi,” ujarnya, menyoroti betapa pentingnya tes ini dalam perjalanan perawatan.

Dari sisi medis, Dr. Richard Dillon dari King’s College London menegaskan bahwa mengetahui lebih awal mengenai kemungkinan kekambuhan sangat penting untuk merencanakan perawatan yang tepat. Temuan ini bisa menjadi terobosan baik untuk pasien kanker darah, dan Laura Challinor dari Blood Cancer UK menambahkan, “Ini bisa membantu menggeser arah ke yang lebih positif.”

Dalam kesimpulannya, percobaan pengujian sumsum tulang untuk deteksi leukemia mieloid akut menunjukkan peningkatan signifikan dalam kelangsungan hidup pasien. Dengan dapat mendeteksi penyakit lebih awal, dokter bisa memberikan perawatan sebelum kondisi pasien memburuk. Harapannya, pengujian ini akan menjadi bagian dari perawatan rutin bagi pasien kanker darah, meningkatkan peluang mereka untuk sembuh.

Sumber Asli: www.independent.co.uk

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *