Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa blokade PD-1 dapat menggantikan operasi pada pasien kanker dMMR tahap awal, menawarkan solusi tanpa invasi. Hasilnya menyoroti potensi imunoterapi dalam merawat tumor ini, dengan sebagian besar pasien dapat menghindari operasi dan kekambuhan yang jarang terjadi.
Sebuah penelitian fase 2 yang baru saja diterbitkan di New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa blokade PD-1 bisa menggantikan operasi bagi pasien kanker dMMR tahap awal, memberikan peluang untuk sembuh tanpa prosedur invasif. Sekitar 2-3% dari semua tumor padat tahap awal menunjukkan dMMR, yang membuatnya sangat sensitif terhadap imunoterapi. Dengan hasil yang menggembirakan dari kanker rektum dMMR, peneliti ingin mengetahui apakah pendekatan ini juga efektif untuk tumor dMMR lainnya, yang tentunya bisa mengurangi dampak jangka panjang dari operasi.
Di dalam penelitian ini, pasien dengan tumor dMMR yang baru didiagnosis dari stadium I hingga III terdaftar di tiga pusat medis. Para peserta menerima dostarlimab, agen pemblokir PD-1, diberikan secara intravena. Pasien dibagi menjadi dua kelompok, satu untuk kanker rektal dan satu untuk tumor dMMR non-rektal. Tujuan utama adalah mengevaluasi respon klinis dalam 12 bulan, dengan beberapa pengukuran sekunder lainnya termasuk analisis genom.
Dari 124 pasien yang terdaftar, 117 berhasil direkrut untuk studi ini, dan 103 menyelesaikan pengobatan. Semua pasien kanker rektal – sebanyak 49 orang – mencapai respons klinis lengkap, sementara 65% pasien dengan tumor non-rektal juga merasakan manfaat serupa. Menariknya, tidak ada yang mengalami progresi tumor atau menjadi tidak dapat dioperasi setelah mendapatkan terapi.
Dari keseluruhan, 82 pasien berhasil menghindari operasi sepenuhnya, dan angka kekambuhan terbilang rendah, dengan hanya lima pasien mengalami kekambuhan sebagian. Efek samping yang muncul mayoritas sangat dapat diatasi. Lebih jauh lagi, analisis DNA tumor dalam aliran darah menunjukkan keterkaitan yang kuat dengan hasil pengobatan, menjadi biomarker potensial di masa depan.
Peneliti menjelaskan bahwa hasil ini bisa mengubah cara penanganan kanker dMMR tahap awal. Dr. Andrea Cercek bahkan mengungkapkan, “Ini sangat mengasyikkan dan menunjukkan bahwa berbagai tumor dengan mutasi genetik ini dapat diatasi dengan imunoterapi, menggantikan operasi dan radiasi, memberikan pasien kualitas hidup yang lebih baik.”
Penelitian ini menegaskan bahwa blokade neoadjuvant PD-1 dengan dostarlimab dapat memungkinkan preservasi organ pada sebagian besar pasien kanker dMMR tahap awal. Hasilnya menunjukkan pasien dapat menghindari operasi serta mengurangi kekambuhan secara signifikan. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut dan studi yang lebih besar untuk mengkonfirmasi keamanan dan efektivitas pendekatan ini, terutama bagi tumor non-rektal.
Sumber Asli: www.news-medical.net