Riset Ungkap Hubungan Makanan Ultraprocessed dan Risiko Kanker

Mingyang Song membahas riset tentang makanan ultraprocessed dan risiko kanker di Pertemuan Tahunan AACR 2025. Konsumsi makanan ini berhubungan dengan kanker kolorektal dan kanker hati, sementara diet sehat bisa menurunkan risiko tersebut.

Mingyang Song, seorang profesor epidemiologi klinis di Harvard T.H. Chan School of Public Health, baru-baru ini membahas riset mengenai hubungan antara makanan ultraprocessed dan risiko kanker. Dalam sebuah wawancara di Pertemuan Tahunan American Association for Cancer Research 2025, dia menyoroti bahwa makanan ultraprocessed berpotensi meningkatkan risiko kanker, terutama kanker kolorektal. Dia juga mencatat bahwa bukti masih terbatas untuk jenis kanker lainnya.

Selama presentasi berjudul “Makanan Ultraprocessed dan Risiko Kanker: Wawasan Epidemiologis,” Song menjelaskan bahwa makanan ultraprocessed sering kali memiliki profil nutrisi yang buruk. Ini mencakup tingginya kandungan garam, gula, dan lemak jenuh serta minimnya serat dan vitamin. Dengan mengatakan ada berbagai bahan tambahan yang digunakan, termasuk emulsifier dan pewarna, yang bisa meningkatkan risiko kanker.

Dia menekankan bahwa ada faktor karsinogenik yang mungkin muncul selama pemrosesan makanan. Misalnya, daging olahan dapat menghasilkan amina heterosiklik saat dimasak pada suhu tinggi, yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan. Penelitian sejauh ini menunjukkan daging olahan berhubungan erat dengan kanker kolorektal.

Song menambahkan bahwa konsumsi minuman manis juga terkait dengan risiko kanker hati. Sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi minuman manis dalam jumlah tinggi memiliki risiko dua kali lebih besar untuk mengalami kanker hati dibanding mereka yang hanya meminumnya sedikit. Berbeda dengan pemanis buatan yang tampaknya tidak berhubungan dengan risiko tersebut.

Namun, ada pola makan dan jenis makanan tertentu yang bisa menurunkan risiko kanker. Menurut Song, konsumsi tinggi buah, sayuran, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan telah terbukti mengurangi risiko kanker. Organisasi profesional seperti American Cancer Society memiliki panduan diet untuk pencegahan kanker yang juga menekankan pengurangan konsumsi makanan ultraprocessed.

Jadi, inti dari pembicaraan Song adalah kesadaran tentang pola makan kita. Kualitas makanan yang kita konsumsi, terutama menghindari makanan ultraprocessed, sangat penting dalam menjaga kesehatan kita, terutama terkait risiko kanker. Fokus pada diet yang kaya nutrisi bisa menjadi langkah penting dalam pencegahan penyakit ini.

Makanan ultraprocessed sangat terkait dengan peningkatan risiko kanker, terutama kanker kolorektal dan kanker hati. Konsumsi daging olahan dan minuman manis menjadi fokus utama riset. Sebaliknya, pola makan sehat yang kaya akan buah, sayuran, dan biji-bijian dapat menurunkan risiko kanker. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kualitas makanan untuk menjaga kesehatan.

Sumber Asli: www.ajmc.com

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *