Dokter Universitas Kentucky Tingkatkan Kesadaran Kanker Esofagus

Dr. Clinton Morgan dari Universitas Kentucky berjuang meningkatkan kesadaran tentang kanker esofagus, menjadi penyebab kematian ketujuh tertinggi bagi pria di AS. Di bulan April, bulan kesadaran ini, ia mengingatkan tentang faktor risiko, gejala, dan pentingnya deteksi dini. Dengan penanganan yang tepat, peluang kelangsungan hidup bisa meningkat.

Dokter dari Universitas Kentucky, Dr. Clinton Morgan, meningkatkan kesadaran tentang kanker esofagus, yang menjadi penyebab kematian ketujuh terbesar akibat kanker bagi pria di AS. April adalah Bulan Kesadaran Kanker Esofagus, dan Dr. Morgan ingin agar lebih banyak orang memahami bahaya dari kanker ini. Terdapat beberapa pasien di bawah perawatannya yang menjalani diagnosis berat.

“Sekitar satu dari lima orang yang didiagnosis dengan kanker esofagus bertahan hidup selama lima tahun,” ungkap Dr. Morgan, yang adalah Asisten Profesor Bedah Kardiotoraks. Tahun ini, lebih dari 18.000 orang di AS diperkirakan akan didiagnosis dengan kanker esofagus, dan mayoritas adalah pria. Dua tipe utama kanker esofagus adalah karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma.

Dr. Morgan menjelaskan, “Faktor risiko untuk karsinoma sel skuamosa termasuk merokok dan penyalahgunaan alkohol. Sedangkan untuk adenokarsinoma, risiko utama adalah penyakit refluks, seperti jantung terbakar dan obesitas.” Mereka yang memiliki faktor risiko ini disarankan untuk waspada terhadap gejala tertentu.

“Jika seseorang memiliki riwayat refluks lambung dan kemudian mengalami kesulitan menelan atau penurunan berat badan yang tidak terduga, itu adalah alasan untuk dievaluasi. Biasanya dimulai dengan endoskopi atas,” tambahnya. Kanker esofagus sulit dideteksi lebih awal karena tidak ada sistem skrining yang efektif.

Ketika kanker ini terdeteksi, seringkali sudah menyebar di beberapa bagian tubuh, sehingga pengobatannya menjadi sangat sulit. “Meskipun jika tertangkap lebih awal, angka kelangsungan hidupnya tidak setinggi yang diinginkan, tetapi meningkat menjadi 50%,” kata Dr. Morgan.

Ia menekankan perlunya meningkatkan kesadaran tentang kanker esofagus dan faktor risikonya. “Saya melakukan pekerjaan ini karena saya ingin membantu orang. Ketika kami beruntung, kami dapat memberikan dampak besar dan menyembuhkan pasien,” tambahnya. Pilihan pengobatan kanker esofagus termasuk bedah, kemoterapi, radiasi, dan imunoterapi.

Kesadaran tentang kanker esofagus sangat penting, terutama karena risiko dan gejala yang harus diperhatikan. Dr. Morgan menggambarkan betapa sulitnya kanker ini diobati, serta pentingnya deteksi dini. Namun, ada harapan dengan pengobatan yang tepat. Meningkatkan pengetahuan tentang kanker ini adalah langkah awal untuk menemukan harapan baru bagi pasien.

Sumber Asli: www.wkyt.com

Sofia Garcia

Sofia Garcia is a renowned journalist recognized for her insightful commentaries on social issues and community dynamics. Over her 10-year career, she has worked in various capacities, including reporter, editor, and columnist, across prestigious media outlets. Sofía's passion for storytelling drives her to seek out and report on the narratives that connect individuals to broader societal themes, making her work deeply impactful and relevant.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *