Penelitian menunjukkan bahwa pengujian DNA tinja multitarget (MSDT) dan N-G MSDT lebih mahal dibandingkan dengan FIT untuk deteksi kanker kolorektal, memicu perhatian tentang biaya yang lebih tinggi per kasus yang terdeteksi. Sensitivitas MSDT yang lebih tinggi harus diperimbangkan bersama dengan biaya yang terlibat.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine pada 13 Mei menunjukkan bahwa pengujian DNA tinja multitarget (MSDT) dan pengujian generasi berikutnya (N-G MSDT) lebih mahal dibandingkan dengan tes immunochemical tinja (FIT) dalam hal deteksi kanker kolorektal (CRC). Penelitian, dipimpin oleh Hermann Brenner, M.D., M.P.H. dari Pusat Penelitian Kanker Jerman, membandingkan biaya skrining antara FIT dan MSDT berdasarkan hasil dari dua studi.
Penelitian ini menemukan bahwa biaya skrining per kasus neoplasia lanjut yang terdeteksi atau kasus CRC awal meningkat tujuh sampai sembilan kali lipat untuk tes MSDT dan N-G MSDT dibandingkan dengan tés FIT, dengan asumsi 60 persen pasien yang diuji positif melanjutkan ke kolonoskopi. Dalam hal ini, biaya deteksi kanker kolorektal yang lebih awal melebihi $700,000 untuk kedua metode MSDT, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan FIT.
Dengan kata lain, biaya tambahan untuk setiap kasus CRC atau neoplasia lanjut terdeteksi menggunakan MSDT atau N-G MSDT tetap lebih mahal—meskipun biaya mereka diturunkan menjadi $100. “Hasil kami menunjukkan bahwa akan ada banyak yang bisa didapat jika tren menurun dalam penggunaan FIT dan tàyang meningkat untuk MSDT di Amerika Serikat dapat dibalik,” tulis penulis.
Sebagai catatan, meskipun sensitivitas MSDT lebih tinggi dibandingkan dengan FIT, hasil biaya ini memicu pertanyaan tentang efektivitas serta akuntabilitas biaya berbagai metode skrining kanker kolorektal yang ada. Ini menjadi sangat relevan saat mempertimbangkan kebijakan kesehatan dan pendekatan untuk deteksi dini.
Penelitian ini menegaskan bahwa meskipun MSDT menawarkan sensitivitas yang lebih tinggi daripada FIT dalam deteksi kanker kolorektal, biaya yang terkait dengan penggunaannya jauh lebih tinggi. Apabila tren penggunaan MSDT terus meningkat dan FIT menurun, ini dapat mempengaruhi aksesibilitas skrining kanker secara keseluruhan. Kesimpulannya, sistem kesehatan mungkin perlu mempertimbangkan efektivitas biaya dari metode skrining yang berbeda dalam upaya untuk meningkatkan deteksi awal kanker kolorektal.
Sumber Asli: www.healthday.com