BPGbio Berharap Obat Mitokondria Tingkatkan Pengobatan Kanker Berbahaya

Perusahaan biopharma BPGbio sedang mengembangkan obat BPM31510 untuk kanker glioblastoma dan pankreas. Fokus mereka pada pasien dan data biobank berhasil mendukung inovasi dalam terapi kanker yang sulit ini. Hasil awal dari uji coba fase 2 menunjukkan efek positif, mengubah metabolisme sel kanker.

Dalam dunia terapi kanker yang sering kali kalah bersaing, ada harapan baru muncul dari perusahaan biopharma BPGbio. Fokus mereka mengutamakan pasien sebagai sumber utama dalam pengembangan obat. Menurut Niven Narain, CEO BPGbio, mereka menggunakan berbagai sampel pasien untuk memulai proses penelitian, termasuk jaringan tumor, darah, dan urin. Ini membuat pendekatan mereka unik dan sesuai dengan kebutuhan klinis yang nyata.

Di acara American Association for Cancer Research (AACR) 2025, Narain menunjukkan bagaimana obat yang mereka kembangkan, BPM31510, berpotensi sebagai terapi untuk kanker sulit diobati seperti glioblastoma (GBM) dan kanker pankreas. Penelitian mereka dimulai dari biobank sampel pasien, melakukan analisis multiomik seperti genomik dan metabolomik, kemudian menggunakan AI untuk menemukan pola dalam jenis tumor yang berbeda dan mendeteksi biomarker penting.

Setelah mengumpulkan data, langkah selanjutnya adalah melakukan eksperimen laboratorium untuk melihat perubahan fungsi sel yang relevan dengan penyakit. Narain menjelaskan pentingnya verifikasi dalam laboratorium setelah mendapatkan wawasan dari pasien dan analisis AI.

Obat BPM31510, yang merupakan formulasi dari koenzim Q10, bertujuan untuk mengubah metabolisme sel kanker yang biasanya mengalami dampak dari fenomena yang dikenal sebagai efek Warburg. Baru-baru ini, di AACR 2025, mereka menemukan bahwa BPM31510 dapat mengembalikan metabolisme sel dari efek Warburg ke keadaan normal dalam model GBM pada tikus.

“Obat ini memodifikasi cara sel tumor mendapatkan energi, menjadikan tumor tersebut tidak aktif secara metabolik namun responsif secara imun, sangat relevan untuk kanker pankreas dan GBM,” kata Narain.

Pengobatan standar untuk GBM saat ini melibatkan kemoterapi dengan temozolomide dan radioterapi. Narain mengungkapkan bahwa BPM31510 membantu mengatasi resistensi terhadap pengobatan radioterapi dan menjaga stabilitas mitokondria. Dia merasa optimis dengan hasil yang diperoleh dari uji coba fase 2 yang sedang dilakukan pada pasien GBM yang baru didiagnosis.

Tantangan lain muncul dari skeptisisme kolega yang menganggap pilihan obat ini berisiko tinggi, memandangkan GBM dan kanker pankreas sering kali dianggap sebagai “kuburan” bagi pengembangan obat. Narain menanggapi hal ini dengan optimisme: “Platform kami membantu kami tidak menjadi korban dari kuburan tersebut.”

Selain itu, BPGbio juga menguji BPM31510 dalam penyakit kanker pankreas serta penyakit langka primer kekurangan CoQ10. Tim juga meneliti kemungkinan terapi untuk masalah lain seperti sarkopenia dan epidermolisis bulosa. Namun, fokus utama tetap pada pasien yang mereka layani. Narain menyatakan, “Berinteraksi dengan pasien dan mendengarkan perjalanan mereka sangat berarti bagi saya. Itulah yang paling penting.”

BPGbio, melalui pendekatan berbasis pasien dalam pengembangan obat, menunjukkan potensi signifikan dari BPM31510 dalam terapi untuk glioblastoma dan kanker pankreas. Dengan memanfaatkan sampel biobank dan teknologi AI, mereka aawal menjelajahi cara baru untuk mengatasi kanker yang sulit. Harapan yang dulunya tampak mustahil, kini mungkin menjadi kenyataan berkat dedikasi tim kepada pasien.

Sumber Asli: www.drugdiscoverynews.com

Sofia Garcia

Sofia Garcia is a renowned journalist recognized for her insightful commentaries on social issues and community dynamics. Over her 10-year career, she has worked in various capacities, including reporter, editor, and columnist, across prestigious media outlets. Sofía's passion for storytelling drives her to seek out and report on the narratives that connect individuals to broader societal themes, making her work deeply impactful and relevant.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *