Zanidatamab (Zani) dikombinasikan dengan kemoterapi menunjukkan keamanan dan efektivitas pada pasien HER2+ dan HER2-low dalam studi fase I. Respons yang baik terlihat dengan 43% pada HER2-positif dan 20% pada HER2-rendah, walaupun beberapa efek samping dicatat. Hasil ini dipresentasikan di ESMO 2025.
Hasil akhir dari percobaan fase I yang dipresentasikan di Pertemuan Tahunan Kanker Payudara ESMO 2025 menunjukkan efektivitas zanidatamab (Zani), antibodi bispefisik yang menargetkan HER2, ketika dikombinasikan dengan kemoterapi. Ini berlaku bagi pasien dengan kanker payudara metastatik (mBC) yang mengekspresikan HER2, termasuk subtipe HER2-positif dan HER2-rendah.
Dipimpin oleh Dr. Erika P. Hamilton dari Sarah Cannon Research Institute, studi ini mengamati keamanan dan efektivitas zanidatamab ditambah dengan paclitaxel, kapecitabin, atau vinorelbin. Beberapa pasien juga menerima tucatinib setelah sebelumnya menjalani berbagai terapi sistemik, termasuk agen anti-HER2 standar seperti trastuzumab (93%), T-DM1 (91%), dan pertuzumab (80%).
Sebanyak 46 pasien dirawat (31 dengan HER2-positif, 15 HER2-rendah) dengan rata-rata tiga lini terapi sistemik yang sebelumnya sudah dilakukan. Sekitar 26% dari pasien memiliki metastasis otak, dan banyak yang telah diobati sebelumnya, beberapa di antaranya menggunakan agen novel seperti trastuzumab deruxtecan dan tucatinib, masing-masing 9%.
Kombinasi zanidatamab dengan kemoterapi umumnya diterima dengan baik. Efek samping tingkat 3 atau 4 tercatat pada 61% pasien, dengan penurunan jumlah neutrofil (24%), neutropenia (9%), dan diare (7%) sebagai yang paling umum. Tidak ada efek samping tingkat 5 yang dilaporkan, dan hanya 4% pasien menghentikan pengobatan karena efek samping terkait zanidatamab.
Aktivitas klinis terlihat jelas baik pada populasi HER2-positif maupun HER2-rendah. Pada pasien HER2-positif (n=28), rasio respons objektif yang dikonfirmasi (cORR) mencapai 43%, dengan durasi respon median (DoR) 14,8 bulan dan kelangsungan hidup bebas progresi (PFS) median 10,4 bulan. Sementara pada kelompok HER2-rendah (n=15), cORR tercatat 20%, DoR median 10,4 bulan, dan median PFS 3,7 bulan.
“Zani + chemo memiliki profil keamanan yang dapat dikelola dan tolerabilitas yang baik dengan aktivitas anti-tumor yang menjanjikan serta respons yang bertahan lama pada pasien dengan mBC yang mengekspresikan HER2 dan telah menjalani pengobatan yang intens,” kata penulisnya.
Paduan zanidatamab dengan kemoterapi menunjukkan hasil positif dalam percobaan fase I untuk pasien kanker payudara metastatik HER2-positif dan HER2-rendah. Meskipun terjadi efek samping, tingkat respons yang dicapai cukup menjanjikan. Hasil ini membuka harapan baru bagi pasien yang telah menerima berbagai pengobatan sebelumnya.
Sumber Asli: www.docwirenews.com