Persetujuan FDA Terbaru: Terapi Baru untuk Kanker Ovarium dan Paru-paru

FDA memberi persetujuan untuk kombinasi obat baru dalam mengobati kanker ovarium dan paru-paru non-sel kecil, bercak baru dalam terapi dengan konjugat antibodi-obat dan penunjukan jalur cepat untuk agen baru. Penelitian menunjukkan manfaat signifikan bagi pasien dengan penyakit.

FDA baru saja meluncurkan beberapa agen baru untuk kanker ovarium dan kanker paru-paru non-sel kecil, juga membuka jalan bagi pengembangan konjugat antibodi-obat yang inovatif. Pertama, mereka memberi persetujuan akselerasi kepada kombinasi avutometinib (VS-6766) dan defactinib (VS-6063; Avmapki Fakzynja co-pack) untuk pasien dewasa dengan kanker ovarium serous rendah yang kambuh dan memiliki mutasi KRAS setelah mendapat setidaknya satu terapi sistemik sebelumnya. Keputusan ini didasarkan pada data dari uji klinis fase 2 RAMP 201 dan fase 1 FRAME.

Uji klinis RAMP 201 menunjukkan rate respons keseluruhan (ORR) sebesar 44% dan durasi respons median (DOR) 31.1 bulan pada pasien dengan tumor bermutasi KRAS. Regimen ini umumnya dapat ditoleransi dengan baik, walau efek samping yang paling sering dilaporkan adalah mual, diare, dan peningkatan kadar creatine phosphokinase dalam darah.

Dokter Douglas Tremblay menyoroti pentingnya data mengenai kualitas hidup untuk pasien polycythemia vera (PV), yang sering menjalani kehidupan bertahun-tahun dengan penyakit ini. Dia membahas temuan dari uji klinis PROUD-PV dan CONTINUATION-PV, menunjukkan bahwa ropeginterferon alfa-2b-njft (Besremi) mengurangi beban gejala serta kebutuhan phlebotomy.

Sebagai asisten profesor di Icahn School of Medicine di Mount Sinai, Tremblay mencatat bahwa pasien dengan gejala lebih parah sering kali mendapatkan manfaat yang lebih besar. Ia menyatakan pentingnya memantau gejala yang dilaporkan oleh pasien dengan menggunakan skor terverifikasi dan menimbang efek samping potensial untuk menilai dampak keseluruhan pada kualitas hidup. Komunikasi terbuka mengenai manfaat yang diharapkan dan kemungkinan efek samping sangat penting dalam perawatan pasien.

FDA juga telah memberikan penunjukan jalur cepat kepada ADRX-0706, konjugat antibodi-obat yang ditargetkan Nectin-4, untuk pengobatan kanker serviks lanjut. Penunjukan ini bertujuan untuk mempercepat pengembangan dan peninjauan terapi untuk kondisi serius yang memiliki kebutuhan medis yang belum terpenuhi.

ADRX-0706 saat ini sedang dievaluasi dalam uji klinis fase 1a/b untuk tumor solid lanjut, termasuk kanker serviks, pada pasien yang telah menerima terapi sistemik sebelumnya. Tanda awal klinis untuk ADRX-0706 telah terlihat, dan data sementara fase 1a akan disajikan dalam pertemuan American Society of Clinical Oncology (ASCO) 2025.

FDA juga telah menyetujui aplikasi IND untuk IDE849 (SHR-4849), konjugat antibodi-obat topoisomerase-I baru yang ditargetkan kepada delta-like ligand 3 (DLL3), dan mengizinkan studi fase 1 lanjut. DLL3 sering meningkat dalam kanker seperti kanker paru-paru sel kecil dan tumor neuroendokrin. Data fase 1 awal menunjukkan bahwa IDE849 telah mencapai dosis terapeutik dengan respon parsial yang dilaporkan dan efek samping kelas rendah. Peningkatan dosis lebih lanjut sedang berlangsung.

Selain itu, FDA juga memberikan persetujuan akselerasi kepada telisotuzumab vedotin-tllv (Teliso-V; Emrelis) untuk kanker paru-paru non-sel kecil, tidak skuamosa, yang sebelumnya telah diobati. Ini juga merupakan terapi pertama yang disetujui untuk kelompok pasien dengan overekspresi protein c-MET tinggi, berdasarkan hasil dari uji klinis fase 2 LUMINOSITY. Uji tersebut menunjukkan ORR sebesar 35% dan DOR median 7.2 bulan pada pasien dengan ekspresi c-MET tinggi. Efek samping yang umum termasuk neuropati perifer dan kelelahan, tetapi kualitas hidup pasien umumnya tetap terjaga. Uji fase 3 konfirmatori sedang berlangsung.

Ada banyak kemajuan di bidang ini, menandakan perkembangan penting yang bisa mengubah cara kita menangani kanker.

FDA baru saja menyetujui beberapa terapi baru untuk kanker ovarium dan paru-paru, meningkatkan harapan bagi pasien dengan kebutuhan medis yang belum terpenuhi. Persetujuan ini didukung oleh data dari uji klinis yang menjanjikan, menunjukkan peningkatan dalam kualitas hidup dan tingkat respons yang baik. Komunikasi antara pasien dan dokter serta pemantauan kualitas hidup tetap menjadi fokus penting di sela perkembangan ini.

Sumber Asli: www.targetedonc.com

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *