Mantan presiden AS Joe Biden didiagnosis kanker prostat agresif. Kanker ini sangat umum terjadi pada pria di atas 50 tahun. Gejalanya sering tidak terlihat hingga tahap lanjut. Deteksi awal penting untuk pengobatan yang efektif.
Mantan presiden AS Joe Biden baru-baru ini didiagnosis menderita kanker prostat yang agresif. Diagnosa ini dikonfirmasi oleh kantornya pada hari Minggu, setelah Biden mengeluhkan gejala saluran kemih yang meningkat. Menurut pernyataan resmi, dia ditemukan memiliki nodul prostat dan didiagnosis dengan kanker berbasis skor Gleason 9, yang sudah menyebar ke tulang.
Nah, kanker prostat itu apa sih? Prostat adalah kelenjar di sistem reproduksi pria, yang terletak di antara penis dan kandung kemih. Fungsinya adalah untuk memproduksi cairan putih yang membantu spermatozoa. Kanker prostat terjadi saat sel-sel dalam kelenjar ini tumbuh secara tidak terkendali.
Lantas, apa penyebab kanker prostat? Menurut pelayanan kesehatan Inggris, kanker ini biasanya berkembang lambat. Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi pria yang berusia di atas 50 tahun cenderung lebih rentan. Ada juga faktor genetik yang dianggap berkontribusi. Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa obesitas dapat meningkatkan risiko terkena kanker prostat.
Gejala kanker prostat? Sayangnya, banyak pria tidak menyadari mereka memiliki kanker ini hingga tumor cukup besar menekan saluran kemih. Beberapa gejala yang mungkin timbul termasuk meningkatnya kebutuhan untuk berkemih, rasa tidak nyaman saat berkemih, dan merasakan kandung kemih tidak sepenuhnya kosong setelah buang air.
Bagaimana cara medis mendiagnosis kanker ini? Umumnya, profesional medis menggunakan tes darah untuk mendeteksi antigen prostat spesifik (PSA). Jika PSA melebihi 10, kemungkinan terkena kanker prostat lebih dari 50%, menurut American Cancer Society. Namun, kadar PSA yang tinggi juga bisa disebabkan oleh kondisi non-kanker lainnya.
Dokter mungkin juga melakukan MRI atau biopsi prostat untuk memastikan diagnosa tersebut. Cara pengobatan kanker prostat bervariasi. Beberapa pasien mungkin disarankan untuk menjalani pengangkatan prostat atau radioterapi, keduanya memiliki efek samping seperti disfungsi ereksi atau masalah berkemih.
Di Israel, kanker prostat merupakan jenis kanker ketiga yang paling umum menyebabkan kematian pada pria pada tahun 2021. Lebih dari 70% dari yang meninggal tersebut berusia di atas 75 tahun dan 94% dari 3.351 pria yang didiagnosis adalah Yahudi. Menurut Prof. Lital Keinan-Boker dari Kementerian Kesehatan, meski tingkat insiden kanker prostat di Israel tinggi secara global, tingkat kematiannya termasuk yang terendah.
“Kanker prostat adalah kanker yang paling umum di kalangan pria di Israel. Penting untuk dicatat tidak ada satu gejala khusus yang menunjukkan kanker ini. Namun, jika ada kesulitan berkemih, darah dalam urine atau semen, atau masalah seksual, disarankan untuk berkonsultasi dengan urologi. Diagnosen yang tepat dan tepat waktu dapat mengarah pada pengobatan yang menyelamatkan jiwa,” tambah Keinan-Boker.
Kesehatan prostat, terutama di kalangan pria berusia di atas 50, sangat penting di tengah meningkatnya kasus kanker prostat. Diagnosa Joe Biden menggarisbawahi pentingnya pemahaman masyarakat tentang risiko, gejala, dan langkah-langkah deteksi awal. Dengan pengobatan yang tepat, banyak pasien dapat meningkatkan peluang bertahan hidup.
Sumber Asli: www.jpost.com