Joe Biden Didiagnosis Kanker Prostat Agresif: Yang Perlu Diketahui

Mantan Presiden Joe Biden didiagnosis kanker prostat agresif, dengan skor Gleason sembilan. Prostat, kelenjar kecil di pria, dapat menyebabkan kanker yang menyebar jika tidak ditangani. Gejala mungkin tidak muncul sampai stadium lanjut. Deteksi dan pengobatan bervariasi, dengan tingkat kelangsungan hidup berkisar tergantung pada usia dan stadium penyakit.

Joe Biden, mantan presiden Amerika Serikat, baru-baru ini didiagnosa dengan kanker prostat yang agresif. Kabar ini diumumkan oleh kantornya pada hari Minggu. Kanker prostat sendiri adalah kanker yang berkembang di kelenjar prostat, yang terletak di bawah kandung kemih dan berukuran seperti kenari. Kanker ini dimulai dengan pertumbuhan sel di dalam kelenjar, dan jika tidak ditangani dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Nah, apa itu kanker prostat ‘agresif’? Kanker prostat dapat dinilai berdasarkan skor Gleason, di mana skor delapan atau lebih menunjukkan tingkat agresivitas yang tinggi. Menurut informasi dari kantornya, skor Gleason Biden adalah sembilan, menandakan bahwa kanker yang dialaminya tergolong sangat agresif.

Gejala dari kanker prostat, termasuk tipe agresif, sering kali tidak muncul sampai tumor membesar. Namun, ketika gejala muncul, bisa termasuk darah dalam urine atau semen, frekuensi buang air kecil yang meningkat, terutama di malam hari, dan kesulitan saat mulai berkemih. Pada stadium lanjut, gejala dapat meliputi inkontinensia urine, nyeri punggung, hingga disfungsi ereksi dan kelelahan.

Penyebab pasti kanker prostat ainda belum jelas. Namun, usia yang menua, obesitas, latar belakang ras, serta riwayat keluarga bisa jadi faktor risiko. Kanker muncul saat sel-sel di prostat mengalami perubahan dalam DNA, menyebabkan mereka tumbuh dan berkembang biak dengan cepat.

Untuk mendeteksi kanker prostat, umumnya dilakukan tes darah mengukur kadar PSA dan pemeriksaan rektal digital. Beberapa tes yang lebih invasif termasuk biopsi, USG, dan MRI. Untuk kasus yang lebih serius, bisa juga dilakukan pemindaian tulang dan CT scan.

Perawatan untuk kanker prostat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan dan preferensi pasien. Kanker prostat yang masih kecil dan lambat mungkin hanya perlu diawasi. Namun, untuk kanker yang lebih maju, bisa memerlukan pembedahan, radioterapi, atau kemoterapi. Kanker yang sudah menyebar jauh lebih sulit diobati karena obat mungkin tidak dapat menjangkau semua tumor.

Tingkat kelangsungan hidup kanker prostat sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk stadium kanker, usia pasien, dan kesehatan secara keseluruhan. Menurut American Cancer Society, setiap tahun sekitar 36.000 kematian akibat kanker prostat terjadi. Untuk pria di bawah 65 tahun, tingkat kelangsungan hidup lima tahun kisarannya sekitar 98%, sementara bagi pria di atas 80 tahun, hanya sekitar 85%.

Kanker prostat adalah salah satu kanker yang paling umum terjadi, dengan satu dari delapan pria mungkin akan didiagnosis selama hidup mereka. Pada tahun 2021, CDC melaporkan 236.659 kasus baru di AS. Dan proyeksi ACS menunjukkan bahwa 313.780 kasus baru akan terdiagnosis pada 2025. Meskipun angka ini terus meningkat, deteksi dini dan skrining yang lebih baik berkontribusi pada hasil yang lebih baik.

Joe Biden didiagnosis dengan kanker prostat agresif, ditandai dengan skor Gleason sembilan. Penyakit ini umum terjadi, dengan angka diagnosis tinggi dalam populasi pria. Gejala seringkali tidak tampak hingga stadium lanjut, dan perawatan sangat bervariasi. Tingkat kelangsungan hidup tergantung pada stadium kanker dan kesehatan umum pasien. Deteksi dini adalah kunci untuk hasil yang lebih baik.

Sumber Asli: www.theguardian.com

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *