Analisis Dukung Pemulaan Skrining Kanker Kolorektal pada Usia 45 Tahun

Sebuah studi Kaiser Permanente menemukan bahwa pemeriksaan kolonoskopi awal untuk individu berusia 45-49 tahun menemukan polip dan kanker dengan tingkat yang mirip dengan kelompok usia 50-54. Pedoman baru merekomendasikan screening dimulai pada usia 45 tahun. Penelitian ini menunjukkan pentingnya screening dan diskusi dengan dokter tentang gejala yang mungkin ada.

Sebuah studi oleh Kaiser Permanente menunjukkan bahwa pemeriksaan kolonoskopi awal pada orang dewasa berusia 45 hingga 49 tahun menemukan polip prajadi dan kanker dengan tingkat yang mirip dengan orang dewasa berusia 50 hingga 54 tahun. Penelitian yang diterbitkan dalam JAMA ini mendukung pedoman baru dari U.S. Preventive Services Task Force (USPSTF) yang merekomendasikan pemeriksaan kolorektal dimulai pada usia 45 tahun, bukan 50 tahun.

“Kami percaya penting untuk mengukur manfaat nyata dari rekomendasi baru ini,” ucap Jeffrey K. Lee, MD, MPH, penulis utama dan ilmuwan penelitian di Kaiser Permanente Division of Research (DOR). Lee juga menambahkan bahwa dengan memulai pemeriksaan pada usia 45, kita bisa mengidentifikasi dan menghilangkan polip prajadi yang dapat mengurangi risiko kanker kolorektal. Beberapa kanker kolorektal juga terdeteksi, dan pasien dapat segera memulai pengobatan.

Studi ini melibatkan 12.031 anggota Kaiser Permanente Northern California berusia 45 hingga 54 yang menjalani kolonoskopi awal antara 2021 dan 2024. Semua peserta tidak memiliki riwayat penyakit usus inflamasi atau riwayat kanker kolorektal dalam keluarganya, yang keduanya merupakan faktor risiko untuk kanker kolorektal. Hasil untuk peserta berusia 45 hingga 49 dibandingkan dengan yang berusia 50 hingga 54.

Penelitian menemukan bahwa hampir 4% dari peserta yang lebih tua memiliki polip yang ditemukan dalam kolonoskopi, sedikit lebih tinggi dibandingkan kelompok yang lebih muda. Tapi, secara keseluruhan, jenis polip yang ditemukan tidak menunjukkan perbedaan signifikan. Polip adenoma maju terdeteksi pada 3,8% pasien muda, sementara di kelompok tua sebesar 4,1%. Dari angka-angka ini terasa kurang kontras.

Lee menekankan pentingnya screening, meskipun penyebab peningkatan kanker kolorektal di kalangan orang dewasa muda belum sepenuhnya dipahami. “Penting bahwa orang dewasa berusia 45 tahun ke atas menjalani pemeriksaan,” ujarnya. Dia juga menyarankan agar mereka yang mengalami gejala tertentu, seperti perdarahan rektal terus-menerus atau kesakitan abdomen, untuk berkonsultasi ke dokter.

USPSTF mengubah pedoman screening kanker kolorektal pada 2021 menyusul meningkatnya insiden kanker kolorektal pada orang dewasa di bawah 50. Pada tahun 2022, KPNC memperluas program pemeriksaan kolorektal untuk anggota berusia 45 hingga 49 tahun, dengan sistem pengingat untuk pemeriksaan dan juga menyediakan kit FIT untuk tes di rumah. Anggota kini dapat memilih antara tes FIT atau kolonoskopi.

Temuan penelitian ini sejalan dengan dua studi sebelumnya yang menunjukkan bahwa tingkat adenoma pada orang berusia 45 hingga 49 sedikit lebih rendah dibandingkan dengan kelompok usia di atasnya. Peneliti berpendapat bahwa dasar pengukuran tingkat deteksi untuk program screening tidak perlu disesuaikan dengan pedoman baru, dan kesadaran akan opsi pemeriksaan kini sangat penting.

Senior author Theodore R. Levin, MD, juga mencatat bahwa untuk screening, saat ini tingkat partisipasi orang-orang di bawah 50 masih lebih rendah dibandingkan mereka yang berusia 50 hingga 75. Meski fokus studi pada populasi muda yang memilih kolonoskopi, penting untuk menekankan bahwa tes FIT juga efektif dan hanya mereka yang hasilnya positif perlu melakukan kolonoskopi. Opsi ini bisa lebih diterima oleh banyak orang dewasa muda.

Studi ini didanai oleh Program Kesehatan Komunitas Kaiser Permanente dan National Cancer Institute. Juga berpartisipasi dalam penulisan terdapat nama-nama seperti Christopher D. Jensen, PhD, MPH, Natalia Udaltsova, PhD, dan Douglas A. Corley, MD, PhD.

Studi Kaiser Permanente menunjukkan manfaat signifikan dari pemeriksaan kolonoskopi awal pada usia 45 tahun untuk mendeteksi polip dan kanker kolorektal. Rekomendasi terbaru dari USPSTF mendukung perubahan ini, mengingat kenaikan insiden kanker kolorektal di kalangan orang dewasa muda. Penelitian ini menekankan perlunya kesadaran akan opsi pemeriksaan bagi individu berusia 45 tahun ke atas, serta pentingnya komunikasi dengan dokter mengenai gejala yang mencolok.

Sumber Asli: divisionofresearch.kaiserpermanente.org

Sofia Garcia

Sofia Garcia is a renowned journalist recognized for her insightful commentaries on social issues and community dynamics. Over her 10-year career, she has worked in various capacities, including reporter, editor, and columnist, across prestigious media outlets. SofĂ­a's passion for storytelling drives her to seek out and report on the narratives that connect individuals to broader societal themes, making her work deeply impactful and relevant.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *