Terobosan Di ASCO 2025: Terapi Triple Baru Ubah Pengobatan Kanker Lambung Dengan Tingkat Respons 82%

Pertemuan ASCO 2025 menampilkan kombinasi triple baru dalam pengobatan kanker lambung, mencatatkan 82,4% tingkat respons objektif. Terapi Disitamab Vedotin menunjukkan efektivitas signifikan, namun ada laporan efek samping grade 3-5. Studi fase 3 untuk penelitian lebih lanjut sudah dimulai dengan tujuan perbaikan terapi yang lebih tepat sasaran.

Pada pertemuan ASCO 2025, sebuah terobosan dicatat dalam pengobatan kanker lambung dengan terapi kombinasi triple baru. Data menunjukkan bahwa terapi Disitamab Vedotin (DV) memiliki tingkat respons objektif (ORR) mencapai 82,4% di antara pasien kanker lambung dengan HER2 berlebih. Dengan banyak kemajuan signifikan pada durasi kelangsungan hidup bebas penyakit atau PFS, ini memberikan harapan baru bagi pengobatan jenis kanker yang sering mematikan ini.

Uji klinis yang mempelajari kombinasi DV dengan PD-1 dan pengobatan sasaran, menjadi yang pertama secara global. Sekitar 616 peserta telah terdaftar dalam fase 3 dari studi ini untuk menggali lebih dalam efektivitas pengobatan. Menariknya, meski ada efektivitas yang menjanjikan, juga perlu dicatat bahwa ada laporan efek samping grade 3-5 seperti diare dan penurunan jumlah sel darah.

Dalam studi fase 2, hasil menunjukkan bahwa terapi DV + PD-1 + kemoterapi memberikan hasil yang signifikan lebih baik dibanding kombinasi pengobatan lainnya. Perbaikan risiko progresi penyakit pada pasien HER2-overexpressing ternyata sangat mengesankan, dengan pengurangan hampir 54% risiko. Di sisi lain, pasien dengan ekspresi HER2 rendah menunjukkan efektivitas terapi yang menjanjikan dengan tingkat ORR 72,0% terhadap kontrol 47,8%.

Namun, dengan merancang terapi yang kompleks ini, potensi untuk meningkatkan biaya perawatan juga mencuat, sehingga ini mungkin menjadi tantangan tersendiri di masa depan. Menariknya, median PFS dalam beberapa lengan pengobatan belum tercapai, perlu adanya pemantauan jangka panjang. Dalam konteks yang lebih luas, kanker lambung adalah tumor ganas paling umum kelima di seluruh dunia, dan studi ini menandai langkah penting untuk mendorong pengobatan yang lebih khusus berdasarkan ekspresi HER2.

Kombinasi terapi triple ini, jika terbukti efektif di fase 3, dapat menjadi standar baru dalam pengobatan kanker lambung, memberikan harapan baru bagi pasien, khususnya mereka dengan ekspresi HER2 rendah. Data yang lebih lengkap diharapkan bisa mengarah pada pengobatan yang lebih efisien dan terjangkau.

Kesimpulannya, melalui pendekatan inovatif ini, potensi dalam penyembuhan kanker lambung menunjukkan harapan baru dengan hasil yang signifikan. Ini menjadi langkah besar terhadap pengembangan perawatan yang lebih efektif untuk pasien di seluruh dunia. Terus menyimak perkembangan dari terapi ini akan jadi hal yang menarik di tahun-tahun mendatang.

Ringkasan ini menunjukkan bahwa Disitamab Vedotin dapat menjadi terobosan dalam pengobatan kanker lambung. Dengan kombinasi baru ini, studi fase 3 diharapkan membuktikan efektivitas lebih lanjut, menawarkan harapan bagi banyak pasien. Meskipun ada efek samping yang perlu diwaspadai, hasil awalnya menandakan langkah maju yang menjanjikan dalam perawatan ini.

Sumber Asli: www.stocktitan.net

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *