Penelitian Roswell Park menunjukkan bahwa sayuran cruciferous, kaya isothiocyanates, dapat membantu mencegah kekambuhan kanker kandung kemih. Isothiocyanates mengurangi risiko perkembangan kanker dan memperlambat pertumbuhan tumor. Metode memasak yang benar juga dapat meningkatkan manfaatnya, membuat mereka menjadi pilihan diet yang bermanfaat bagi para penyintas kanker.
Penelitian di Roswell Park Comprehensive Cancer Center menunjukkan bahwa konsumsi sayuran cruciferous dapat mengurangi risiko kekambuhan kanker, khususnya pada pasien kanker kandung kemih stadium awal. Senyawa yang disebut isothiocyanates (ITCs) dalam sayuran ini meningkatkan produksi enzim yang membantu mendetoksifikasi zat penyebab kanker dan dapat mendorong sel kanker untuk hancur. Dr. Li Tang menjelaskan bahwa ITCs juga dapat mencegah pembelahan sel kanker, yang menjadikannya menarik dalam pencegahan kanker.
Isothiocyanates terutama ditemukan pada sayuran cruciferous seperti brokoli, kembang kol, dan kubis. Senyawa ini dilepaskan dalam sistem pencernaan setelah mengonsumsi sayuran ini dan diekskresikan melalui urine. Ketika urine yang kaya ITCs bersentuhan dengan sel kanker, hal ini dapat membantu memperlambat pertumbuhan tumor, terutama ketika seseorang tidur setelah makan malam sayuran tersebut.
Dr. Tang dan timnya melakukan studi yang melibatkan 1.472 pasien kanker kandung kemih stadium awal untuk melihat hubungan antara asupan sayuran cruciferous dan kekambuhan penyakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan tinggi sayuran ini terkait dengan penundaan kekambuhan kanker dan mengurangi risiko penyakit memburuk. Penelitian ini menyoroti pentingnya diet dalam manajemen kanker dan mengarah pada prosedur intervensi diet bagi para penyintas.
Metode memasak sayuran juga berpengaruh pada tingkat ITCs. Metode seperti mengukus dan menumis dapat meningkatkan kandungan, sedangkan merebus dapat mengurangi hasil ITCs. Dr. Tang menekankan bahwa assertif mengkonsumsi sayuran utuh memberikan lebih banyak manfaat kesehatan dibandingkan dengan suplemen yang diekstrak, dan menyarankan untuk memasukkan sayuran ini dalam diet harian sebagai langkah pencegahan kanker.
Pentingnya sayuran cruciferous dalam pencegahan kanker telah diteliti di Roswell Park. Penelitian ini berfokus pada senyawa isothiocyanates, yang telah terbukti dapat mengurangi risiko kekambuhan kanker kandung kemih setelah pengobatan. Asupan sayuran ini tidak hanya memiliki potensi untuk kanker agresif tetapi juga menyediakan pendekatan diet untuk pasien yang sedang menjalani pemulihan dari kanker. Studi ini mencerminkan upaya intelektual untuk memperpanjang hidup pasien melalui perubahan diet yang sederhana.
Konsumsi sayuran cruciferous, seperti brokoli dan kembang kol, berpotensi menurunkan risiko kekambuhan kanker kandung kemih dengan meningkatkan penyerapan senyawa isothiocyanates. Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif antara asupan tinggi sayuran ini dan penundaan kekambuhan serta pengurangan perkembangan kanker. Dengan demikian, integrasi sayuran ini dalam pola makan sehari-hari bisa menjadi langkah pencegahan yang signifikan.
Sumber Asli: www.roswellpark.org