Minggu Aksi Pencegahan Kanker, dari 23 hingga 29 Juni, menyoroti hubungan antara alkohol dan kanker. Hanya 1 dari 6 orang dewasa di Skotlandia merasa nyaman membicarakan konsumsi alkohol, dengan banyak tetap menganggap tidak ada risiko kesehatan. Dalam survei, hanya 1 dari 14 orang yang menyadari bahwa alkohol dapat meningkatkan risiko kanker. Pemerintah Skotlandia didorong untuk memperkenalkan label peringatan kesehatan pada produk alkohol.
Minggu Aksi Pencegahan Kanker dimulai pada 23 hingga 29 Juni, dan menurut data terbaru dari World Cancer Research Fund, hanya 1 dari 6 orang dewasa di Skotlandia yang merasa nyaman berbicara mengenai hubungan mereka dengan alkohol. Survei tersebut menunjukkan bahwa banyak orang masih menganggap bahwa tidak ada risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi alkohol. Di Skotlandia, 17% orang dewasa merasa tidak ada risiko, sementara di seluruh Inggris, angkanya bahkan lebih tinggi yaitu 25%. Bukan hanya itu, hanya 1 dari 14 orang dewasa di Inggris yang menyebut kanker sebagai risiko dari konsumsi alkohol.
Melalui minggu aksi ini, World Cancer Research Fund ingin menyoroti pentingnya diskusi seputar risiko yang mungkin ditimbulkan oleh alkohol dan kanker. Laura Mahon, wakil direktur eksekutif Alcohol Focus Scotland, menekankan bahwa setiap harinya, tiga orang di Skotlandia didiagnosis mengidap kanker yang berkaitan dengan alkohol. Dia berpendapat bahwa industri alkohol harus lebih transparan mengenai risiko kesehatan yang ada. Mahon menekankan perlunya pemerintah Skotlandia untuk memberlakukan label peringatan kesehatan wajib pada produk alkohol.
CEO World Cancer Research Fund, Rachael Gormley, juga berbicara mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran tentang konsumsi alkohol. Menurutnya, masih banyak orang yang tidak menyadari bahwa meskipun sedang merayakan, risiko kanker dapat meningkat hanya dengan sedikit alkohol. Penelitian menunjukkan bahwa semua tingkat konsumsi alkohol berpotensi meningkatkan risiko tujuh jenis kanker. Hasil survei tersebut menunjukkan perlunya sosialisasi yang lebih baik tentang hubungan antara alkohol dan kanker.
Pemerintah Skotlandia telah mengambil langkah dengan menerapkan Kebijakan Harga Minimum (MUP) pada tahun 2018, yang meningkatkan harga minuman ringan dari £3.99 menjadi £11.25. Kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi kematian akibat alkohol hingga 13.4% dan penurunan konsumsi sebesar 3%. Namun, gangguan akibat pandemi menyebabkan lonjakan konsumsi alkohol berisiko tinggi. Dalam konteks ini, sangat penting bagi partai politik untuk merumuskan strategi alkohol nasional yang baru.
Dokter Panagiota Mitrou dari World Cancer Research Fund meminta pemerintah agar tetap fokus pada pencegahan sebagai strategi utama untuk mengatasi masalah alkohol. Dia juga menyerukan pengembangan kebijakan yang terkait dengan kanker bersamaan dengan tindakan pencegahan alkohol, mengingat rencana aksi kanker Skotlandia saat ini akan berakhir pada 2026.
Di tahun ini, World Cancer Research Fund berniat untuk lebih mengenalkan risiko kanker akibat alkohol kepada publik dengan mendorong diskusi di berbagai lapisan masyarakat. Nikki Bednall, seorang penyintas kanker payudara, berbagi bahwa ia awalnya tidak menyadari risiko yang muncul akibat kebiasaan minumnya. Bednall menegaskan, mengelola konsumsi alkohol dapat membantu mengurangi risiko kanker.
Disarankan agar masyarakat mendukung petisi dari World Cancer Research Fund yang mendesak pemerintah Inggris untuk lebih proaktif dalam menangani isu alkohol dan kanker.
Minggu Aksi Pencegahan Kanker menyoroti pentingnya kesadaran akan hubungan antara alkohol dan kanker. Meskipun ada kemajuan dalam kebijakan harga minimum, masih banyak orang yang tidak menyadari risiko kesehatan dari alkohol. Propaganda yang lebih baik dan pendidikan tentang risiko kanker harus ditingkatkan agar masyarakat dapat membuat pilihan yang lebih sehat.
Sumber Asli: nen.press