Program Deteksi Data-Driven Kanker seharga £10 juta bertujuan untuk memanfaatkan AI dalam menganalisis data kesehatan untuk meningkatkan diagnosis kanker awal. Peneliti di Universitas Birmingham berkolaborasi dengan 18 lembaga dalam program ini untuk menciptakan model prediksi risiko kanker dan memastikan kesetaraan dalam penelitian.
Peneliti dari Universitas Birmingham terlibat dalam program deteksi kanker berbasis AI senilai £10 juta yang diumumkan oleh Cancer Research UK. Program ini bertujuan untuk mengakses dan menghubungkan data dari berbagai sumber untuk mengembangkan model statistik yang dapat memprediksi risiko kanker secara lebih akurat. Dalam lima tahun ke depan, ini akan memungkinkan pengembangan alat baru untuk meningkatkan diagnosis kanker pada tahap awal. Program ini melibatkan kolaborasi 18 lembaga dengan fokus pada kesetaraan, keragaman, dan inklusi dalam penelitian.
Program Deteksi Data-Driven Kanker bertujuan untuk mengumpulkan dan menganalisis data terkait kesehatan untuk meningkatkan prediksi risiko kanker. Dengan menggunakan AI, para peneliti berusaha mengidentifikasi individu yang berisiko tinggi dan memberikan pendekatan deteksi yang dipersonalisasi. Inisiatif ini diharapkan dapat membantu dalam diagnosa dini kanker yang dapat meningkatkan peluang kesembuhan dan kualitas hidup pasien.
Inisiatif di Universitas Birmingham berfokus pada deteksi dan pencegahan awal kanker melalui program berbasis data dan AI. Dengan kolaborasi berbagai lembaga, tujuan utamanya adalah meningkatkan akurasi diagnosa dan memberikan manfaat kesehatan untuk semua kelompok masyarakat. Upaya ini sangat penting dalam menghadapi meningkatnya angka kasus kanker.
Sumber Asli: www.birmingham.ac.uk