Dinamika kanker telah berubah, dengan lebih dari 18 juta survivor di AS, banyak dari mereka adalah wanita muda. Survivor sering mengalami isolasi sosial dan stigma. Kesehatan mental dan dukungan sosial sangat penting bagi survivor untuk melanjutkan kehidupan setelah kanker.
JUANA SUMMERS, HOST: Dunia kanker sedang mengalami perkembangan pesat, dengan lebih banyak orang, terutama wanita muda, terkena dampaknya. Dalam seri Life After Diagnosis, NPR’s Yuki Noguchi menjelaskan pengalaman kehidupan setelah diagnosis kanker.
YUKI NOGUCHI, BYLINE: Dalam dua dekade terakhir, kemajuan dalam pengobatan telah membuat perawatan kanker lebih canggih, memungkinkan lebih banyak orang untuk bertahan hidup dan menjalani hidup lebih lama, mirip dengan penyakit kronis.
SUMMERS: Berapa banyak survivor yang ada saat ini?
NOGUCHI: Lebih dari 18 juta survivor di AS, yang mencakup 5,5% dari populasi. Di 1970-an, itu hanya 1%. Peningkatan ini terjadi, sebagian karena kanker semakin umum di kalangan wanita dan minoritas. Menariknya, data menunjukkan bahwa kanker pada wanita di bawah 50 tahun kini 82% lebih tinggi dibandingkan pria.
SUMMERS: Apa penyebab peningkatan ini?
NOGUCHI: Belum ada jawaban pasti. Beberapa teori mengaitkan obesitas dengan beberapa jenis kanker, dan ada kekhawatiran tentang bahan kimia lingkungan yang mungkin berperan.
SUMMERS: Bagaimana survivorship mempengaruhi kehidupan para survivor?
NOGUCHI: Banyak survivor merasakan isolasi sosial. Kasus “cancer ghosting” sering terjadi, di mana teman dan keluarga menjauh setelah diagnosis kanker. Ashley Levinson mengalaminya ketika dua dari tiga saudaranya menghentikan komunikasi.
ASHLEY LEVINSON: “Saya merasa seperti membebani orang lain…” – Ashley Levinson.
NOGUCHI: Terutama, survivor yang lebih muda merasa sulit mengatasi tekanan, seperti mempertahankan pekerjaan untuk menjamin asuransi kesehatan sambil juga mengurus kebutuhan hidup. Beberapa bahkan menghadapi masalah kesuburan dan tantangan dalam hubungan.
Artikel ini membahas perubahan dalam dinamika kanker dan bagaimana lebih banyak orang, terutama wanita muda, menjadi pengguna perawatan kanker. Pembentukan komunitas survivor semakin meningkat karena pengobatan yang lebih baik dan pemahaman tentang kesehatan mental serta sosial survivor. Dengan lebih dari 18 juta survivor di AS, tantangan yang dihadapi dalam moving on dari diagnosis kanker menjadi tema utama dalam kisah-kisah individu yang terlibat.
Peningkatan jumlah cancer survivor menyoroti pentingnya dukungan sosial dan penyelesaian emosional setelah diagnosis. Kesadaran akan tantangan yang dihadapi survivor, terutama dalam hubungan dan kehidupan sehari-hari, harus menjadi fokus perhatian masyarakat. Penanganan terhadap isu isolasi sosial dan stigma yang dialami survivor menjadi kunci dalam mendukung mereka di masa depan.
Sumber Asli: health.wusf.usf.edu