FDA Berikan Status Terobosan untuk Tes DCISionRT pada DCIS

FDA memberikan status terobosan pada tes DCISionRT untuk wanita berusia 30-85 tahun dengan DCIS. Tes ini mengukur manfaat terapi radiasi dan membantu mengurangi risiko pengobatan berlebih. Studi menunjukkan perubahan 38% dalam rekomendasi radiasi berdasarkan hasil tes, serta kemampuan mengidentifikasi pasien dengan risiko kekambuhan lebih tinggi secara signifikan.

FDA telah memberikan status terobosan pada tes DCISionRT, alat yang dirancang untuk menilai manfaat terapi radiasi bagi wanita berusia 30 hingga 85 tahun dengan karsinoma duktal in situ (DCIS). Tes ini menganalisis ekspresi 7 biomarker dan 4 faktor klinis untuk menghasilkan Skor Keputusan, yang membantu dokter menentukan pasien yang paling mungkin mendapat manfaat dari terapi radiasi, serta mengurangi risiko pengobatan berlebih atau kurang.

DCISionRT ditujukan untuk wanita yang telah menjalani bedah konservasi payudara (BCS), membantu mengidentifikasi risiko residual pasca BCS dan memproyeksikan risiko kekambuhan kanker payudara dalam 10 tahun. “DCISionRT menjawab kebutuhan yang belum terpenuhi bagi pasien DCIS,” ungkap Dan Forche, CEO PreludeDx, dalam siaran pers.

Studi PREDICT yang dilakukan pada Juni 2024 menunjukkan bahwa 38% rekomendasi radiasi berubah setelah menggunakan hasil tes, dengan pengurangan 20% dalam rekomendasi keseluruhan untuk terapi radiasi. Di antara pasien yang awalnya tidak disarankan untuk radiasi, 31% kemudian dianjurkan untuk menjalani pengobatan.

Kajian Oktober 2024 mengidentifikasi bahwa DCISionRT dapat mendeteksi risiko kekambuhan in-breast yang lebih tinggi pada pasien dengan DCIS positif HER2. Dari 178 pasien yang diteliti, 63% ditemukan memiliki subtipe risiko residual, yang berhubungan dengan peningkatan signifikan dalam risiko kekambuhan (HR, 8.3; P = .01).

Penelitian ini menunjukkan pentingnya tes DCISionRT dalam memengaruhi keputusan klinis terkait terapi radiasi bagi pasien DCIS, terutama dalam mendiskusikan pilihan perawatan yang lebih tepat. Dengan informasi yang didapat dari tes ini, pasien dan dokter dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi mengenai pengobatan.

DCIS (Karsinoma Duktal In Situ) adalah kondisi pra-kanker di payudara di mana sel-sel kanker ditemukan di saluran susu, tetapi belum menyebar ke jaringan sekitarnya. Tes DCISionRT dibutuhkan untuk membantu menentukan pasien yang mungkin mendapat manfaat dari terapi radiasi pasca bedah konservasi payudara, mengingat tidak semua pasien perlu menjalani terapi tersebut. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa penggunaan tes ini dapat mengubah rekomendasi dokter dan proyeksi risiko kekambuhan kanker.

Pemberian status terobosan pada tes DCISionRT oleh FDA diharapkan dapat meningkatkan pengambilan keputusan terapeutik pada pasien dengan DCIS. Dengan pendekatan yang lebih individual, tes ini tidak hanya mengoptimalkan pengobatan tetapi juga mengurangi risiko pengobatan berlebih. Studi yang mendukung efektivitasnya menunjukkan dampak signifikan terhadap rekomendasi dokter, serta membantu mengidentifikasi pasien dengan risiko kekambuhan yang lebih tinggi.

Sumber Asli: www.targetedonc.com

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *