St. Joseph Health: Merokok dan Kanker Paru-paru

St. Joseph Health mengungkapkan bahwa merokok meningkatkan risiko kanker paru-paru, terutama pada mereka yang berusia di atas 65 tahun. Tanda-tanda kanker paru-paru meliputi batuk kronis, penurunan berat badan, dan berkeringat malam. Merokok pasif serta paparan asbestos juga menambah risiko. Kesadaran dini terhadap gejala sangat penting.

BRYAN, Texas (KBTX) – Dalam segmen ini yang disponsori oleh St. Joseph Health, seorang dokter bedah toraks menjelaskan pentingnya kesadaran akan kanker paru-paru. Dr. Rodrigo Campana mengungkapkan bahwa perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru. Sebagian besar pasien yang dirawat berusia di atas 65 tahun. Tanda-tanda yang perlu diperhatikan meliputi batuk kronis, penurunan berat badan, berkeringat malam, serta batuk yang mengeluarkan darah. Selain itu, riwayat kanker lainnya dan sejarah keluarga kanker paru-paru dapat meningkatkan risiko. Merokok pasif dan paparan asbestos juga dapat berkontribusi pada risiko kanker paru-paru.

Kanker paru-paru adalah salah satu jenis kanker dengan angka kematian tertinggi di dunia. Merokok merupakan faktor risiko utama, namun tidak hanya perokok aktif yang berisiko; orang yang terpapar asap rokok juga bisa terkena. Kesadaran akan gejala awal dan faktor risiko lainnya penting untuk deteksi dini dan pencegahan. Pendekatan pencegahan, terutama bagi perokok dan mereka dengan riwayat keluarga kanker, dapat meningkatkan hasil kesehatan.

Merokok secara signifikan meningkatkan risiko kanker paru-paru, terutama bagi individu di atas 65 tahun. Tanda-tanda peringatan, seperti batuk kronis dan penurunan berat badan, harus diwaspadai. Selain itu, paparan asap rokok dan bahan kimia berbahaya juga berkontribusi pada risiko kanker. Meningkatkan kesadaran terkait faktor risiko dan gejala kanker paru-paru adalah langkah penting dalam pencegahan.

Sumber Asli: www.kbtx.com

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *