Status ctDNA pasca operasi pada pasien kanker kolon stadium III berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan hidup bebas penyakit dengan pengobatan celecoxib. Pasien ctDNA positif menunjukkan DFS 33,7% dibandingkan ctDNA negatif 86,5%. Temuan ini mendukung penggunaan ctDNA dalam guiding terapi adjuvan untuk pasien.
Analisis subkelompok dari uji CALGB/SWOG 80702 menunjukkan bahwa pasien kanker kolon stadium III yang telah dioperasi dan memiliki status ctDNA positif mendapatkan manfaat signifikan dari pengobatan dengan celecoxib (Celebrex) dalam hal kelangsungan hidup bebas penyakit (DFS) dibandingkan dengan plasebo. Pasien ctDNA negatif memiliki rate DFS 86,5% sedangkan yang ctDNA positif hanya 33,7%. Ini menunjukkan bahwa status ctDNA setelah operasi adalah prognostik yang kuat untuk DFS dan kelangsungan hidup secara keseluruhan.
Dalam stratifikasi perawatan, pasien ctDNA negatif menunjukkan hasil serupa terlepas dari apakah mereka menerima celecoxib atau plasebo, dengan rate DFS 87,4% untuk celecoxib dan 85,6% untuk plasebo. Sebaliknya, pasien dengan ctDNA positif menunjukkan manfaat signifikan dari celecoxib, dengan rate DFS 41,0% dibandingkan 22,6% pada kelompok plasebo. Data ini memberikan wawasan penting dalam instrumen penentuan terapi adjuvan bagi pasien kanker kolon.
Sekitar sepertiga pasien kanker kolon mengalami keterlibatan kelenjar getah bening regional. Kurang lebih 20%-70% pasien stadium III akan mengalami kekambuhan, bahkan setelah operasi dan kemoterapi adjuvan. Oleh karena itu, penggunaan status ctDNA pasca reseksi dapat membantu memandu keputusan pengobatan adjuvan. Penelitian sebelumnya menunjukkan hubungan positif antara penggunaan COX-2 inhibitor dengan kelangsungan hidup yang lebih baik pada pasien tersebut.
Penelitian ini berfokus pada penggunaan status ctDNA untuk memprediksi hasil perawatan pasien kanker kolon stadium III. Uji klinis CALGB/SWOG 80702 menyelidiki efek pengobatan celecoxib pada pasien yang telah menjalani operasi tanpa metastasis. Lokasi ctDNA pada plasma darah pasien diukur untuk menentukan adanya penyakit mikrometastatik yang tersisa dan bagaimana itu mempengaruhi keputusan terapi adjuvan.
Kesimpulan dari analisis ini menunjukkan bahwa status ctDNA setelah pembedahan memiliki peran penting dalam prognosis dan respons terhadap pengobatan. Sementara pasien dengan ctDNA negatif dapat menerima perawatan standar, mereka yang ctDNA positif mendapat keuntungan signifikan dari celecoxib. Ini menekankan perlunya pendekatan personalisasi dalam pengobatan kanker kolon stadium III.
Sumber Asli: www.cancernetwork.com