Terapi sel T CAR memberikan harapan bagi anak-anak dengan DIPG. Gavin Nielsen, yang terdiagnosis pada usia dua tahun, menjalani uji coba BrainChild-03 dan kini berfungsi baik dengan 85 dosis terapi. Hasil menunjukkan baiknya toleransi terapi sel T ini dan potensi peningkatan kelangsungan hidup. Penelitian berlanjut untuk menemukan cara baru dalam pengobatan tumor solid berpadu dengan keunggulan terapi imun.
Terapi sel T CAR (CAR T cell therapy) memberikan harapan baru untuk anak-anak dengan tumor otak yang sulit diobati, khususnya dipgloma intrinsik difus (DIPG). Gavin Nielsen, yang terdiagnosis DIPG pada usia dua tahun, mengikuti uji coba BrainChild-03 yang dipimpin Dr. Nicholas Vitanza. Terapi ini menggunakan sel T dari tubuh pasien yang direkayasa untuk mengenali dan menyerang sel kanker. Hasil awal menunjukkan bahwa terapi ini dapat ditoleransi dengan baik oleh pasien dan mungkin meningkatkan kelangsungan hidup. Gavin kini menjadi seorang anak yang aktif dan bahagia setelah menjalani serangkaian perawatan, mendapatkan 85 dosis CAR T cells. Penelitian dan pengembangan lebih lanjut diharapkan dapat meningkatkan peluang hidup anak-anak dengan DIPG dan menemukan cara baru untuk mengobati tumor solid ini.
DIPG adalah jenis tumor yang umumnya fatal bagi anak-anak, dengan harapan hidup rata-rata hanya delapan hingga sebelas bulan setelah diagnosis. Terapi CAR T yang baru ini menunjukkan bahwa imunoterapi dapat menjadi alternatif potensial setelah kaitannya dengan tumor darah berhasil dicapai. Uji coba saat ini berfokus pada bagaimana terapi CAR T dapat diterapkan pada tumor solid dengan memanfaatkan kemampuan sel T yang telah direkayasa untuk mengidentifikasi protein spesifik pada sel kanker.
Gavin Nielsen, anak yang terlibat dalam uji coba terapi CAR T, menunjukkan hasil yang sangat mengesankan, berkat penggunaan terapi imun yang inovatif ini. Hasil awal dari penelitian menunjukkan ketahanan calon penerima terapi dan potensi untuk meningkatkan masa hidup bagi pasien DIPG. Melalui penelitian lanjutan, diharapkan agar lebih banyak anak- anak yang menderita penyakit ini dapat mendapatkan akses terhadap terapi yang menjanjikan ini.
Sumber Asli: www.seattlechildrens.org