Beban Finansial Penyakit Kanker Payudara di India

Kasus kanker payudara di India meningkat drastis, dengan proyeksi beban ekonominya mencapai $13,96 miliar pada 2030. Biaya perawatan tinggi, dengan sedikit dukungan penggantian biaya yang tersedia. Kanker payudara merupakan tantangan besar, terutama bagi wanita muda, dengan faktor risiko yang berbeda dan tingkat kelangsungan hidup yang rendah. Langkah-langkah untuk meningkatkan akses dan menurunkan biaya pengobatan sangat dibutuhkan.

Kasus kanker payudara dan dampak ekonominya diperkirakan akan meningkat tajam di India, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 5,6%. Pada tahun 2030, beban ekonomi kanker payudara diprediksi mencapai $13,96 miliar. Biaya dan pembayaran langsung untuk pengobatan kanker payudara sangat tinggi, dan meskipun beberapa pasien mendapatkan penggantian biaya, jumlah tersebut masih jauh dari cukup untuk menutupi pengeluaran yang besar.

Kanker payudara terjadi saat sel-sel abnormal di payudara berkembang tidak terkendali dan membentuk tumor. Jika tidak diobati, tumor dapat menyebar dan menyebabkan pembengkakan. Di seluruh dunia, diperkirakan 2,3 juta wanita terdiagnosis pada tahun 2022, dengan 670.000 kematian. Di negara dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tinggi, 1 dari 12 wanita diperkirakan akan terdiagnosis kanker payudara dalam hidup mereka.

Faktor yang menyebabkan kanker payudara meliputi predisposisi genetik dan sejarah keluarga. Mutasi pada gen BRCA1, BRCA2, dan PALB-2 meningkatkan risiko secara signifikan. Selain itu, kebiasaan hidup seperti konsumsi alkohol dan obesitas sering dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara, terutama setelah menopause.

Gejala kanker payudara meliputi adanya benjolan, perubahan bentuk atau ukuran payudara, serta perubahan kulit di area payudara. Untuk diagnosis, metode yang digunakan termasuk mamografi, ultrasonografi payudara, MRI, dan biopsi. Pilihan pengobatan bervariasi, termasuk pembedahan, terapi radiasi, dan kemoterapi.

Dengan meningkatnya jumlah kasus kanker payudara, tantangan diagnostik dan finansial semakin besar. Perawatan kanker yang komprehensif menghabiskan biaya antara Rs 5 sampai 6 lakh, dan enam siklus kemoterapi bisa mencapai lebih dari Rs 20 lakh. Tingkat kelangsungan hidup masih rendah, dengan hanya 50% pasien yang bertahan.

Beban ekonomi kanker payudara di India adalah masalah yang serius, dengan dampak yang semakin meningkat seiring bertambahnya kasus setiap tahun. Meskipun kemajuan dalam kesadaran dan diagnosis dini, banyak pasien masih terjebak dalam pengeluaran yang tinggi dan akses yang terbatas ke fasilitas perawatan. Hal ini memperburuk tantangan bagi pasien dan keluarga mereka, dan semakin meningkatkan kebutuhan akan perbaikan dalam kebijakan kesehatan dan dukungan pemerintah.

Kanker payudara menjadi masalah kesehatan masyarakat yang mendesak di India, dengan biaya pengobatan yang sangat tinggi dan rendahnya tingkat kelangsungan hidup. Meskipun inisiatif seperti penurunan pajak pada obat-obatan kanker membantu, masih banyak yang harus dilakukan untuk mengurangi beban finansial dan meningkatkan akses terhadap diagnosis dan perawatan. Dukungan tambahan untuk pasien dan keluarga sangat diperlukan.

Sumber Asli: www.indiatoday.in

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *