Penelitian di STS 2025 menunjukkan bahwa lobektomi dan segmentektomi lebih menguntungkan untuk kelangsungan hidup pasien kanker paru stadium awal dibandingkan reseksi wedge. Lobektomi memiliki kelangsungan hidup 5 tahun tertinggi di antara metode tersebut. Studi ini menekankan pentingnya data dunia nyata dalam pengambilan keputusan klinis.
Penelitian baru yang diperkenalkan di Pertemuan Tahunan Society of Thoracic Surgeons (STS) 2025 menunjukkan bahwa reseksi paru anatomic, seperti lobektomi dan segmentektomi, memiliki tingkat kelangsungan hidup jangka panjang yang lebih baik dibandingkan dengan reseksi wedge untuk pasien dengan kanker paru non-sel kecil stadium awal (NSCLC). Studi ini menganalisis lebih dari 32.000 pasien NSCLC stadium 1A menggunakan data dari Database Bedah Toraks Umum STS (STS GTSD) dan mengikuti hasil selama hingga 10 tahun, terhubung dengan National Death Index dan CMS.
Lobektomi untuk stadium 1A NSCLC menunjukkan tingkat kelangsungan hidup tertinggi, dengan kelangsungan hidup 5 tahun (OS) sebesar 71,9%, dan OS 10 tahun sebesar 44,8%. Segmentektomi juga merupakan alternatif yang layak, dengan OS 5 tahun 69,6% dan OS 10 tahun 44,2%. Keduanya menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan reseksi wedge, yang memiliki OS 5 tahun 66,3% dan OS 10 tahun 41,4%.
Penelitian ini menunjukkan pentingnya penggunaan data dunia nyata untuk memberikan wawasan kritis yang melengkapi temuan dari uji coba terkontrol acak (RCT). Sementara RCT menunjukkan kesetaraan antara lobektomi dan reseksi sub-lobar, studi dunia nyata ini memberikan konteks tambahan bagi para klinisi tentang pengobatan kanker paru. Dr. Christopher Seder dari Rush University Medical Center menekankan pentingnya mengintegrasi data ini dalam pengambilan keputusan.
Hasil ini hadir pada saat praktik bedah kardiotoraks berkembang pesat, mengutamakan keselamatan pasien dan kesehatan jangka panjang. Dr. Seder menambahkan bahwa penelitian ini penting untuk memahami implikasi jangka panjang dari pilihan bedah bagi pasien kanker paru dan bagaimana data dunia nyata berkontribusi pada pengembangan strategi perawatan yang lebih baik.
Kanker paru merupakan salah satu penyebab utama kematian global, terutama bagi pasien yang didiagnosis pada stadium awal. Reseksi paru anatomic melibatkan teknik yang lebih sistematis seperti lobektomi dan segmentektomi, sementara reseksi wedge lebih sederhana dan mungkin digunakan dalam kasus tertentu. Penelitian ini penting karena membandingkan hasil jangka panjang dari berbagai metode pembedahan, memberikan wawasan yang lebih mendalam berdasarkan populasi pasien yang lebih beragam. Dengan menggunakan data luas, penelitian ini bisa memberikan rekomendasi lebih akurat mengenai metode pembedahan yang sebaiknya dipilih.
Penelitian menunjukkan bahwa reseksi paru anatomic, khususnya lobektomi dan segmentektomi, berhubungan dengan kelangsungan hidup jangka panjang yang lebih baik dibandingkan reseksi wedge untuk pasien NSCLC stadium awal. Integrasi data dunia nyata dengan hasil RCT memberikan panduan yang lebih baik bagi para klinisi dalam membuat keputusan pengobatan dan dapat membantu meningkatkan hasil perawatan pasien.
Sumber Asli: www.tribuneindia.com