Zanidatamab dan evorpacept menunjukkan aktivitas awal pada pasien kanker payudara HER2-positif. Pada studi fase 1b/2, cORR mencapai 33,3%, dengan tidak ada efek samping signifikan. Ini menawarkan alternatif terapi kanker yang lebih aman dan sedikit toksis dibandingkan kemoterapi.
Zanidatamab-hrii (Ziihera) menunjukkan potensi klinis ketika dipadukan dengan evorpacept pada pasien kanker payudara HER2-positif, menawarkan alternatif non-kimos terapetik yang lebih aman daripada kemoterapi. Alberto Montero, MD, MBA, CPHQ, menyoroti hasil awal dari studi fase 1b/2 yang mengevaluasi kombinasi ini. Dalam cohort 1 (n = 21) dengan kanker payudara metastatik HER2-positif, rasio respons keseluruhan yang terkonfirmasi adalah 33,3%, dengan tingkat kontrol penyakit mencapai 71,4%.
Data menunjukkan bahwa pasien dengan penyakit HER2-positif merespons lebih baik dibandingkan yang dengan HER2-rendah, di mana cORR dan PFS mediana masing-masing 20% dan 1,9 bulan. Montero menekankan bahwa kombinasi ini dapat memenuhi kebutuhan mendesak untuk pengobatan yang tidak membuat pasien mengalami efek toksik besar, di saat penyakitnya tetap tidak dapat disembuhkan.
Kombinasi zanidatamab dan evorpacept memanfaatkan mekanisme imunologi untuk meningkatkan efektivitas pengobatan. Dosis yang diuji adalah 20 mg/kg dan 30 mg/kg, dengan dosis fase 2 yang recomended adalah 30 mg/kg setiap dua minggu dengan zanidatamab. Reaksi buruk minimal dilaporkan, dengan beberapa efek samping seperti diare dan reaksi infusi.
Meskipun studi ini berukuran kecil dan masih dalam proses, hasil prematur ini menunjukkan potensi dalam mengatasi kanker payudara HER2-positif metastatik tanpa kemoterapi. Data lebih lanjut, termasuk analisa DNA tumor sirkulasi, diharapkan dapat memberikan wawasan lebih jelas tentang langkah-langkah selanjutnya dalam pengobatan ini.
Hasil seiring dengan data yang menggarisbawahi pentingnya pengobatan baru yang tidak hanya aman tetapi juga efektif dalam manajemen kanker payudara HER2-positif. Riset lebih lanjut akan berfokus pada penggabungan pengobatan ini dengan terapi lain, termasuk kemungkinan kombinasi dengan kemoterapi.
Kanker payudara HER2-positif masih menjadi tantangan besar dalam onkologi, dengan sebagian besar pengobatan yang berfokus pada kemoterapi yang sering kali memiliki efek samping berat. Zanidatamab dan evorpacept merupakan pendekatan baru yang berusaha menawarkan solusi dengan efisiensi lebih baik dan toksisitas lebih rendah. Penelitian terbaru dilakukan di San Antonio Breast Cancer Symposium untuk mengevaluasi efektivitas kombinasi ini.
Kombinasi zanidatamab dengan evorpacept menunjukkan hasil yang menjanjikan untuk pasien kanker payudara HER2-positif yang terpapar terapi sebelumnya. Dengan tingkat respons yang signifikan dan profil keselamatan yang baik, pendekatan ini berpotensi menjadi alternatif baru dalam pengobatan, membuktikan bahwa kombinasi yang tidak melibatkan kemoterapi bisa efektif. Penelitian lebih lanjut mengenai mekanisme dan optimasinya masih diperlukan.
Sumber Asli: www.onclive.com