Meningkatkan Evaluasi Efektivitas Operasi Kanker Kolorektal Melalui cfDNA

Penelitian oleh Universitas Brasília menunjukkan bahwa kadar cfDNA dalam darah meningkat secara signifikan selama dan setelah operasi kanker kolorektal. Kadar cfDNA yang lebih tinggi dapat mengindikasikan kerusakan jaringan yang lebih besar dan membantu mengevaluasi hasil operasi. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pemantauan pasca operasi dan perawatan pasien kanker.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Oncotarget mengkaji perubahan kadar DNA bebas sel (cfDNA) dalam darah sebelum, selama, dan setelah operasi kankerespecial colorectal. Penelitian ini menunjukkan bahwa cfDNA mengalami peningkatan signifikan selama dan setelah operasi, yang menunjukkan peluang untuk digunakan sebagai indikator efektivitas operasi dan pemantauan hasil pasien.

cfDNA adalah fragmen DNA kecil yang dilepaskan ke dalam aliran darah saat sel-sel mati. Dalam pasien kanker, sebagian cfDNA berasal dari sel tumor. Pengukuran kadar cfDNA memberikan wawasan nilai tentang kondisi pasien dan bermanfaat untuk melacak kemajuan penyakit serta respons terhadap pengobatan.

Dalam penelitian ini, tim peneliti dari Universitas Brasília menganalisis sampel darah 30 pasien pada tiga titik waktu: sebelum, selama, dan setelah operasi. Ditemukan bahwa kadar cfDNA meningkat hampir tiga kali lipat selama operasi dan menjadi dua kali lipat setelah operasi dibandingkan dengan kadar sebelum operasi.

Kenaikan kadar cfDNA lebih tinggi pada individu berusia di atas 60 tahun dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan lain seperti diabetes atau penyakit jantung. Pasien dengan kadar cfDNA tertinggi adalah mereka yang memiliki tumor yang lebih besar atau lebih agresif, karena kerusakan jaringan yang lebih besar selama operasi. Waktu operasi yang lebih lama juga berhubungan dengan kadar cfDNA yang lebih tinggi.

Penelitian ini menunjukkan bahwa cfDNA dapat menjadi biomarker non-invasif yang berguna bagi dokter dalam memantau pasien kanker kolon. Monitoring kadar cfDNA diharapkan dapat membantu evaluasi hasil operasi dan menentukan kebutuhan perawatan lanjutan bagi pasien. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengstandarisasi pengujian cfDNA dan mengonfirmasi keefektifannya.

Kolorektal adalah salah satu kanker paling umum di dunia, dengan jutaan orang terpengaruh setahun. Operasi adalah pengobatan utama, namun banyak pasien mengalami kekambuhan. DNA bebas sel (cfDNA) menawarkan metode baru untuk menilai hasil operasi dan memantau pasien dengan lebih efektif, terutama pada kanker kolon.

Penelitian ini mengindikasikan bahwa cfDNA memiliki potensi sebagai indikator yang berguna dalam memantau hasil operasi colorectal. Meskipun hasil awal menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjadikan pengujian cfDNA alat yang dapat diandalkan dalam perawatan kanker dan pemantauan pasca operasi.

Sumber Asli: www.news-medical.net

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *