Keberadaan Uji Klinis Kanker Payudara Triple-Negatif di Asia-Pasifik

Artikelnya membahas peningkatan uji klinis kanker payudara triple-negatif (TNBC) di Asia-Pasifik, didorong oleh populasi pasien yang beragam dan investasi sektor kesehatan. Biomarker baru seperti BRCA1/2, PD-L1, dan FGFR berperan dalam inovasi terapi. Penelitian yang berkembang membuat pengobatan efektif dan hasil pasien lebih baik, menandakan perubahan positif dalam pengobatan kanker ini.

Sarah Anderson, direktur strategi onkologi di Novotech, membahas peningkatan jumlah uji klinis kanker payudara triple-negatif (TNBC) di wilayah Asia-Pasifik. Faktor utama pertumbuhan ini termasuk populasi pasien yang beragam dan investasi besar dalam infrastruktur kesehatan oleh pemerintah di negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Singapura. Hal ini menciptakan lanskap penelitian yang lebih inklusif dan seimbang secara global di bidang kanker payudara.

TNBC, yang agresif dan tidak merespons terapi hormon biasa, telah dipengaruhi oleh biomarker baru seperti mutasi BRCA1/2, ekspresi PD-L1, dan amplifikasi FGFR. Mutasi ini menggangu jalur perbaikan DNA, menjadikan sel kanker rentan terhadap terapi, seperti penggunaan inhibitor PARP yang efektif untuk pasien dengan mutasi BRCA. Selain itu, imunoterapi yang menargetkan PD-L1 dapat mengaktifkan sel imun untuk melawan kanker lebih efektif.

Amplifikasi FGFR juga menjadi target menarik dalam pengobatan TNBC, dengan penelitian yang sedang berlangsung untuk menemukan terapi yang disesuaikan bagi pasien dengan perubahan genetik ini. Meskipun terapi yang menargetkan FGFR masih baru dalam tahap awal penelitian, potensi mereka untuk mengatasi ketahanan pengobatan sangat menjanjikan. Dengan demikian, pengembangan terapi yang ditargetkan membantu meningkatkan hasil bagi pasien yang terkena kanker ini.

Kanker payudara triple-negatif (TNBC) adalah tipe kanker payudara yang tidak mengekspresikan reseptor estrogen, progesteron, dan HER2. Hal ini membuat TNBC sangat agresif dan sulit diobati dengan terapi konvensional. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan investasi dan penelitian di Asia-Pasifik berpotensi mengubah cara TNBC ditangani dengan memanfaatkan biomarker baru untuk terapi yang lebih efektif.

Peningkatan jumlah uji klinis TNBC di Asia-Pasifik menandakan pergeseran menuju penelitian kanker yang lebih inklusif. Biomarker baru seperti mutasi BRCA1/2, PD-L1, dan FGFR menjadi kunci dalam pengembangan terapi yang ditargetkan dan meningkatkan hasil perawatan bagi pasien. Komitmen pemerintah dalam investasi infrastruktur kesehatan juga berperan besar dalam mempercepat penelitian di bidang ini.

Sumber Asli: www.ajmc.com

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *