Pengujian ctDNA menunjukkan potensi dalam mengidentifikasi pasien kanker kolorektal yang bisa mendapat manfaat dari terapi adjuvan. Hasil menunjukkan hubungan positif antara tes ctDNA dan kelangsungan hidup. Penelitian mendukung penggunaan ctDNA untuk meningkatkan keputusan pengobatan dan hasil pasien.
Pengujian DNA tumor sirkulasi (ctDNA) menunjukkan potensi dalam mengidentifikasi pasien kanker kolorektal (CRC) dini yang dapat memanfaatkan terapi adjuvan. Hasil dari dua penelitian besar menunjukkan bahwa pasien dengan tes ctDNA positif pascasurgery memiliki peluang bertahan hidup 3 tahun hampir dua kali lipat jika menerima celecoxib bersamaan dengan kemoterapi. Sebaliknya, pada pasien dengan tes ctDNA negatif, penambahan COX2 inhibitor ini tidak menunjukkan perbedaan signifikan dalam kelangsungan hidup bebas penyakit (DFS).
Hasil dari kedua studi tersebut dilaporkan di Simposium Kanker Gastrointestinal ASCO. Richard Kim, MD, mengungkapkan bahwa ctDNA adalah alat yang kuat yang bisa merevolusi praktik onkologi. Saat ini, data klinis belum sepenuhnya sejalan dengan kemajuan ilmiah, menciptakan ketidakpastian bagi dokter onkologi.
Uji coba CALGB/SWOG 80702 mengevaluasi manfaat celecoxib pada kemoterapi adjuvan untuk CRC stadium III, namun studi ini gagal menunjukkan peningkatan DFS secara keseluruhan. Sekitar 1.750 dari 2.526 pasien berpartisipasi dalam pengujian ctDNA, dengan 18,4% hasilnya positif. Status ctDNA terbukti sangat prognostik untuk DFS dan OS.
Studi BESPOKE CRC menunjukkan bahwa setelah analisis ctDNA, 16% pasien mengalami perubahan terapi adjuvan. Meski sebagian besar onkolog tidak mengubah rencana, 84% merasa lebih percaya diri dengan rencana pengobatan yang ada. Dengan banyak pasien yang tidak membutuhkan kemoterapi, penting untuk menggunakan ctDNA dalam pengambilan keputusan pengobatan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pasien dengan tes ctDNA positif memiliki DFS dua tahun yang lebih rendah dibanding yang negatif, dan jelas memperlihatkan pentingnya pengujian ctDNA dalam memandu keputusan pengobatan. Penghapusan ctDNA setelah terapi adjuvan terkait dengan DFS yang lebih baik. Secara umum, penelitian ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk survei ctDNA secara berkala.
Pengujian DNA tumor sirkulasi (ctDNA) semakin dianggap penting dalam pengobatan kanker kolorektal karena kemampuannya untuk memprediksi hasil pengobatan. CTDNA dapat membantu mengidentifikasi pasien yang mungkin tidak perlu menjalani terapi lebih lanjut, mengurangi risiko efek samping dari pengobatan yang tidak diperlukan. Banyak penelitian menunjukkan hubungan antara status ctDNA dan prognosis pasien kanker, yang menjadikan metode ini penting untuk personalisasi terapi.
Studi terbaru menunjukkan bahwa pengujian ctDNA merupakan alat yang efektif untuk meningkatkan pengelolaan pasien dengan kanker kolorektal. Pasien dengan tes ctDNA positif memiliki prognosis yang lebih buruk dan dapat diuntungkan dari pendekatan terapi yang lebih agresif. Pentingnya integrasi ctDNA dalam pengambilan keputusan klinis menunjukkan potensi untuk mengurangi pengobatan yang tidak perlu dan meningkatkan hasil perawatan pasien.
Sumber Asli: www.medpagetoday.com