Hasil Campuran Pembrolizumab dan Lenvatinib pada Kanker Gastroesofagus

Studi LEAP-015 mengevaluasi kombinasi pembrolizumab dan lenvatinib untuk kanker gastroesophageal adenocarcinoma HER2-negatif. Hasil menunjukkan keberhasilan dalam progression-free survival (PFS) tetapi gagal dalam overall survival (OS). Studi ini tetap berlanjut untuk analisis lebih lanjut.

Hasil terbaru dari studi fase 3 LEAP-015 menunjukkan kombinasi pembrolizumab (Keytruda) dan lenvatinib (Lenvima) dengan kemoterapi untuk pengobatan gastroesophageal adenocarcinoma HER2-negatif menunjukkan hasil campuran. Terapi tersebut memenuhi salah satu dari dua tujuan utama, yaitu progression-free survival (PFS), namun tidak memenuhi tujuan utama kedua terkait overall survival (OS) berdasarkan analisis akhir. Penelitian ini masih dalam tahap penilaian lengkap.

Kanker gastroesophageal adenocarcinoma HER2-negatif berasal dari area di mana esofagus bertemu lambung dan tidak dapat diangkat secara bedah. Penyakit ini umumnya memiliki prognosis yang buruk dan biasanya diobati dengan kombinasi kemoterapi dan imunoterapi, seperti pembrolizumab. Kanker ini jarang terjadi, namun merupakan jenis kanker esofagus yang paling umum.

Pembrolizumab bertindak sebagai terapi anti-PD-1, yang membantu sistem kekebalan tubuh dalam mengidentifikasi dan melawan sel tumor dengan menghalangi interaksi antara PD-1 dan PD-L1/PD-L2. Studi ini melibatkan 880 pasien yang dibagi untuk menerima pembrolizumab dan lenvatinib dengan kemoterapi (CAPOX atau mFOLFOX6), dan akan dinilai berdasarkan respons tumor mereka.

Hasil menunjukkan bahwa kombinasi pembrolizumab dan lenvatinib secara signifikan meningkatkan PFS dan rasio respon objektif (ORR) dibandingkan dengan kemoterapi standar, meskipun tidak mencapai OS pada analisis akhir. Studi ini merupakan langkah penting dalam penelitian onkologi yang bertujuan untuk meningkatkan hasil bagi pasien.

Kanker gastroesophageal adenocarcinoma HER2-negatif adalah penyakit serius yang tidak dapat dioperasi dan sering dihadapi dengan kombinasi kemoterapi dan imunoterapi. Pembrolizumab, sebuah terapi anti-PD-1, bekerja dengan meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh dalam melawan kanker. Meskipun tumor ini sulit diobati, kemajuan dalam studi seperti LEAP-015 memberikan harapan baru bagi pasien dengan hasil yang lebih baik dan pemahaman yang lebih mendalam tentang penyakit ini.

Kombinasi pembrolizumab dan lenvatinib menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam meningkatkan PFS dan ORR pada pasien dengan gastroesophageal adenocarcinoma HER2-negatif, meskipun tidak terbukti efektif dalam meningkatkan OS. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman lebih lanjut tentang pengobatan kanker yang kompleks dan akan membimbing penelitian di masa depan.

Sumber Asli: www.pharmacytimes.com

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *