Laporan SRBWI mengungkapkan kekurangan dalam pencegahan dan perawatan kanker serviks untuk perempuan Hitam di Delta Mississippi. Diskusi menyoroti dampak diskriminasi rasial dalam sistem kesehatan dan pentingnya kesadaran serta pencegahan kanker serviks.
Inisiatif Perempuan Hitam Pedesaan Selatan (SRBWI) baru-baru ini merilis laporan penting mengenai ketidakcukupan pencegahan dan perawatan kanker serviks di kalangan perempuan Hitam di Delta Mississippi. Laporan berjudul “No Excuse” mengajak perempuan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman terkait kanker serviks. Oleta Garrett Fitzgerald dari SRBWI menekankan pentingnya seperti ini tidak seharusnya perlu didiskusikan, mengingat tantangan yang dihadapi. Barbara Brooks, peneliti Hak Asasi Manusia, menyatakan bahwa diskriminasi dalam sistem kesehatan mengurangi kepercayaan perempuan Hitam terhadap layanan pencegahan dan pengobatan kanker serviks. Stacy Wiggins, seorang pasien kanker serviks, menyerukan pentingnya mendengarkan tubuh dan tidak ragu untuk bertanya kepada dokter. Faktor pencegahan seperti vaksin HPV dan tes pap teratur juga ditekankan, karena kanker serviks sangat bisa dicegah dan diobati.
Kanker serviks merupakan penyakit yang dapat dicegah dan harus ditangani dengan serius, terutama di kalangan perempuan Hitam yang sering mengalami kesenjangan dalam akses perawatan. Di AS, terdapat disparitas besar dalam angka kematian akibat kanker serviks yang berhubungan dengan ras. Mengingat hal ini, SRBWI meluncurkan laporan tersebut untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong tindakan.
Laporan SRBWI mengenai kanker serviks di antara perempuan Hitam menyoroti kesenjangan medis dan diskriminasi yang mempengaruhi akses ke perawatan. Pentingnya mendapatkan pencegahan dan perawatan tepat waktu ditegaskan, bersama dengan ajakan untuk mendengarkan tubuh dan bertanya kepada penyedia layanan kesehatan. Tindakan kolektif dalam masyarakat lokal sangat diperlukan untuk menanggulangi masalah ini.
Sumber Asli: www.wlbt.com