Penelitian terbaru menunjukkan bahwa koktail sitokin dapat meningkatkan kelangsungan hidup T-cell yang kelelahan, yang membuka peluang baru bagi pengobatan imunoterapi kanker. Koktail ini sudah diuji dalam uji klinis fase 1 untuk membantu pasien dengan kanker B-cell recidif dan refrakter, menunjukkan hasil positif sejauh ini.
T-cell exhaustion menjadi salah satu hambatan dalam pengobatan imunoterapi kanker. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa menggunakan “koktail” sitokin dapat meningkatkan kelangsungan hidup T-cell. Dalam dekade terakhir, imunoterapi telah dikenal sebagai pilar keempat dalam pengobatan kanker dan telah disetujui untuk 15 jenis kanker, tetapi efektivitasnya masih terbatas untuk sebagian pasien.
Melalui penelitian di Laboratorium Mehrotra, ditemukan bahwa T-cell dengan reseptor CD38 lebih rentan terhadap kelelahan. Tim peneliti mengembangkan antibodi anti-CD38 yang dapat menghambat CD38 dan mengurangi kelelahan T-cell, yang terbukti efektif dalam model tikus untuk meningkatkan hasil pengobatan anti-PD1.
Untuk penerapan pada manusia, mereka merancang “koktail” sitokin yang dapat menurunkan ekspresi CD38 pada T-cell, khususnya untuk terapi CAR-T. Terapi CAR-T melibatkan pengambilan sel imun pasien, meningkatkan kemampuannya melawan kanker, lalu mengembalikannya ke dalam tubuh pasien. Meskipun proses ini membuat sel menjadi lebih efektif, itu juga menyebabkan kelelahan.
Koktail sitokin ini meningkatkan daya tahan T-cell dengan mengombinasikan karakteristik sel Th1 yang mempercepat respon anti-kanker dan sel Th17 yang lebih tahan lama. Dengan cara ini, sel T menjadi lebih tahan terhadap lingkungan tumor yang kekurangan nutrisi, sehingga meningkatkan respons terhadap imunoterapi.
Saat ini, koktail sitokin sedang diuji dalam uji klinis fase 1 untuk sel CAR-T CD19 pada pasien dewasa dengan kanker B-cell recidif atau refrakter. Dalam uji coba ini, dua pasien telah terdaftar dan menunjukkan keberhasilan tanpa efek samping serius. Berdasarkan hasil ini, fase lebih lanjut dari uji coba akan dilakukan di MUSC’s Hollings Cancer Center.
Imunoterapi telah menjadi alternatif pengobatan kanker yang penting, khususnya pada jenis kanker tertentu. Meski begitu, beberapa pasien tidak merespon pengobatan ini gara-gara kelelahan T-cell. Menemukan cara untuk mengatasi masalah ini dapat membantu meningkatkan efektivitas terapi dan menghasilkan hasil yang lebih baik bagi pasien.
Koktail sitokin yang dikembangkan oleh tim penelitian berharap dapat memperbaiki kelangsungan hidup T-cell dan respons terhadap imunoterapi. Dengan pengurangan kelelahan, diharapkan sel T bisa bertahan lebih lama dan lebih efektif dalam melawan kanker, yang dapat meningkatkan hasil bagi pasien kanker yang mendapatkan terapi CAR-T.
Sumber Asli: www.technologynetworks.com