Sistem deteksi tumor berbasis serat laser yang dimodulasi fotonik mikro ini menciptakan metode efektif untuk mendeteksi penanda kanker. Dengan sensitivitas tinggi, sistem ini memungkinkan deteksi jejak penanda di cairan tubuh, serta menunjukkan temuan yang menjanjikan dalam pengujian klinis untuk diagnosis dini kanker.
Sistem deteksi penanda tumor berbasis serat laser dua panjang gelombang yang dimodulasi fotonik mikro ini berkontribusi pada identifikasi awal kanker. Metode ini mampu mendeteksi jejak penanda kanker dalam cairan tubuh, seperti darah, yang penting untuk program skrining kanker yang efektif.
Sensor serat optik merupakan salah satu inovasi terkini dalam mendeteksi penanda tumor, meskipun tantangan sensitivitas dan kestabilan perlu diperhatikan. Melalui berbagai teknologi, seperti penggunaan bahan dua dimensi dan nanopartikel, kinerja sensor dapat ditingkatkan.
Dari penelitian yang dipimpin oleh Professor Shao Liyang, sistem biosensor ini memanfaatkan demodulasi fotonik mikro dan desain sensor berbentuk mikro-lasso. Ini memungkinkan analisis yang lebih sensitiv terhadap panjang gelombang laser dan perubahan frekuensi spektrum.
Hasil penelitian ditemukan bahwa sistem ini dapat mencapai sensitivitas indeks refraksi (RI) hingga 1083 nm/RIU. Selain itu, sistem ini menunjukkan resolusi deteksi optimal yang jauh lebih baik dibandingkan metode demodulasi panjang gelombang laser tradisional, dengan batas deteksi serendah 0.076 ng/mL.
Pengujian lebih lanjut pada sampel serum manusia menunjukkan bahwa sistem ini efektif membedakan kandungan penanda dalam berbagai sampel, selaras dengan nilai klinis aktual. Inovasi ini membuka peluang baru untuk aplikasi deteksi biologis yang lebih luas.
Penggunaan teknologi demodulasi fotonik mikro ini signifikan dalam meningkatkan akurasi dan resolusi deteksi terhadap penanda tumor, serta menurunkan batas deteksi dalam skenario pengujian klinis.
Deteksi dini penanda tumor sangat krusial dalam diagnosis kanker untuk memperbaiki hasil pengobatan. Teknologi sensor serat optik yang baru dikembangkan berupaya mengatasi tantangan dalam menemukan jejak penanda tumor, meningkatkan sensitivitas dan keandalan deteksi melalui inovasi dalam demodulasi fotonik dan desain sensor. Dalam lingkungan pengujian yang kompleks, kemampuan mendeteksi konsentrasi rendah penanda tumor di fluid tubuh dapat meningkatkan peluang intervensi lebih awal. Dengan demikian, pencarian penyempurnaan dalam microneurophotonic technology di bidang kanker mendapatkan perhatian khusus, guna meningkatkan pengobatan.
Sistem biosensor yang dikembangkan menawarkan metode inovatif untuk deteksi penanda tumor yang lebih sensitif dan akurat. Dengan memanfaatkan dibangun di atas teknologi demodulasi fotonik mikro, sistem berhasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam resolusi dan batas deteksi, memfasilitasi pemantauan yang lebih efektif dalam pengujian klinis untuk kanker.
Sumber Asli: www.labmate-online.com