Studi terhadap 208 wanita dengan kanker payudara dini menunjukkan hasil positif dengan hipofraksinasi PBI. Tingkat kerusakan kosmetik dan efek samping sangat rendah, dengan kelangsungan hidup bebas penyakit lima tahun mencapai 99%. IMRT digunakan untuk meminimalkan efek samping dengan memfokuskan dosis pada area tumor. Para peneliti optimis bahwa pendekatan ini adalah alternatif yang menjanjikan untuk pengobatan kanker payudara.
Sebuah studi terhadap 208 wanita yang didiagnosis dengan kanker payudara stadium awal berhasil menunjukkan hasil menjanjikan dengan menggunakan hipofraksinasi iradiasi payudara parsial (PBI) setelah operasi pengawetan payudara. Di Cina, dilaporkan tingkat kerusakan kosmetik, toksisitas radiasi, dan kekambuhan yang rendah selama lima tahun.
Tujuan utama uji coba satu lengan ini adalah untuk menilai hasil kosmetik setelah perawatan dengan dosis 40.05 Gy dibagi dalam 15 fraksi menggunakan terapi radiasi yang dimodulasi intensitas (IMRT). Enam belas bulan berikutnya, hanya 3.5% mengalami kerusakan kosmetik dan 5.8% menderita dermatitis radiasi grade 2. Tidak ada pasien yang mengalami komplikasi serius akibat radiasi.
Pendekatan inovatif ini diterapkan antara Januari 2015 dan Juli 2018, dengan tindak lanjut sampai 1 Januari 2024. Rata-rata tindak lanjut selama lebih dari 66 bulan menunjukkan efikasi pengobatan yang mengesankan dengan tingkat kelangsungan hidup bebas penyakit lima tahun mencapai 99%.
Sebelumnya, iradiasi seluruh payudara (WBI) menjadi standar pengobatan pasca bedah untuk kanker payudara, meskipun dapat menyebabkan kekhawatiran kosmetik. Sebagai alternatif, PBI fokus pada jaringan di sekitar tumor, dengan tujuan mengurangi efek samping yang tidak diinginkan.
Sebagian besar pasien berumur di atas 50 tahun dengan kanker payudara invasi non-lobular unifokal. Kriteria pengecualian mencakup pasien dengan riwayat pengobatan radiasi sebelumnya atau penyakit malignan lain. Studi ini menekankan pentingnya memilih pasien yang sesuai untuk mengoptimalkan manfaat pengobatan.
Riset ini menunjukkan kemampuan teknik IMRT untuk menyesuaikan dosis radiasi pada area tumor sambil melindungi jaringan sehat di sekitarnya, sehingga mengurangi efek samping akut dan menghasilkan hasil kosmetik jangka panjang yang baik.
Keadaan merugikan terkait perawatan minimal, tanpa adanya efek samping serius seperti nyeri payudara atau limfedema. Temuan ini sejalan dengan penelitian yang lebih luas yang mendukung PBI sebagai alternatif yang layak untuk WBI, terutama bagi pasien dengan risiko kekambuhan yang rendah.
Para peneliti mengungkapkan optimismenya tentang hasil ini, menyatakan, “Kami mengamati tingkat kerusakan kosmetik dan efek samping grade ≥ 2 yang lebih rendah setelah PBI dengan dosis 40.05 Gy. Regimen hipofraksinasi ini menjadi pilihan yang menarik bagi kanker payudara stadium awal dengan risiko rendah.”
Signifikansi studi ini terletak tidak hanya pada hasilnya tetapi juga kemampuannya untuk mengubah jalur pengobatan masa depan bagi pasien kanker payudara. Bukti menunjukkan bahwa rejimen radioterapi yang dipersonalisasi bisa menyediakan efikasi yang serupa sambil meningkatkan kualitas hidup.
Ke depan, peneliti berencana untuk menjelajahi apakah kursus PBI yang lebih pendek dapat mempertahankan efektivitas dan hasil kosmetik yang sebanding. Ini sangat penting saat praktisi berusaha merumuskan pendekatan pengobatan yang lebih ringan bagi pasien.
Secara keseluruhan, hasil uji coba ini memberi harapan bagi wanita yang menghadapi kanker payudara stadium awal, menunjukkan bahwa hipofraksinasi PBI merupakan pilihan pengobatan yang layak. Temuan ini dapat memberdayakan profesional kesehatan untuk menyesuaikan pengobatan lebih efektif dengan kebutuhan dan preferensi pasien.
Dari pembahasan tersebut, penting untuk memahami bahwa hipofraksinasi PBI bisa menjadi alternatif untuk iradiasi seluruh payudara. Sejarah penggunaan WBI memiliki kelebihan dan kekurangan yang signifikan. Terlebih bagi pasien dengan risiko kekambuhan rendah, pendekatan baru ini berpotensi memberikan efikasi yang sama tanpa memperburuk kualitas hidup.
Studi ini mengindikasikan bahwa hipofraksinasi PBI setelah operasi kanker payudara awal memberikan hasil yang sangat baik dalam hal efikasi pengobatan dan hasil kosmetik. Dengan tingkat kelangsungan hidup bebas penyakit yang tinggi dan efek samping yang minimal, ini menjadi opsi menarik bagi pasien. Penelitian mendatang akan fokus pada efektivitas kursus PBI yang lebih singkat sambil mempertahankan hasil positif.
Sumber Asli: evrimagaci.org