Dr. Won Jin Ho mempelajari kanker pankreas dan tantangan imunologi tumor. Ia menekankan pentingnya imunoterapi meskipun efektivitasnya masih rendah. Penelitian tersebut berfokus pada mikro lingkungan tumor PDAC dan pengaruhnya terhadap respons imun, terutama peran makrofag dan neutrofil. Ho menemukan bahwa jalur PTPN22 yang dimodulasi dapat meningkatkan respons terhadap terapi.
Dr. Won Jin Ho membahas penelitian tentang kanker pankreas yang dikenal sebagai adenokarsinoma duktal pankreas (PDAC) pada seminar Imunologi pada 21 Januari. Dia menyoroti pentingnya imunoterapi dalam pengobatan kanker, meskipun tidak semua pasien merespon dengan baik, dengan efektivitas hanya mencapai 20-30%.
Tim Ho berfokus pada karakteristik kekebalan PDAC, yang sering dianggap “dingin” secara imunologis. Mereka mengembangkan vaksin seperti GVAX untuk meningkatkan respons imun tubuh terhadap sel kanker. Namun, meskipun banyak immune cells infiltrasi pada jaringan tumor, kekambuhan still terjadi di sebagian besar pasien.
Penelitian juga mencakup pengaruh lingkungan mikro tumor PDAC yang kaya akan fibroblas dan sel myeloid. Ho meneliti bagaimana CXCL12, yang merupakan fibroblas stroma, menghalangi immune cells untuk menyerang sel kanker, sehingga menghambat respons terapi imun. Blocking jalur ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas terapi anti-PD1.
Sebuah studi yang menunjukkan hasil negatif dari pengobatan gabungan CXCL4 inhibitor dan anti-PD1 mengarahkan Ho untuk mencari alasan di balik ketidakresponsan tersebut. Penemuan menunjukkan adanya pemobilan sel myeloid dan infiltrasi immune cells di mikro lingkungan setelah pengobatan.
Analisis lebih lanjut memperlihatkan bahwa makrofag dapat berperan dalam karakteristik imunosupresif PDAC, sementara neutrofil menunjukkan kehadiran yang kuat pada jaringan tumor. Meskipun ada upregulasi kemokin yang mengindikasikan pertahanan terhadap tumor, menghilangkan neutrofil dalam pengujian pada hewan mencoba memperjelas peran neutrofil lewat kanker.
Ho juga meneliti jalur PTPN22 dalam konteks resistensi imun PDAC, menemukan bahwa hilangnya ekspresi PTPN22 dapat mengubah respons terhadap terapi anti-PD1. Gabungan PTPN22 dengan terapi co-stimulasi seperti OX40 menunjukkan pengurangan tumor yang signifikan pada model hewan.
Dr. Won Jin Ho, seorang ilmuwan kedokteran di Johns Hopkins School of Medicine, berfokus pada kanker pankreas dan imunologi. Imunoterapi telah menjadi salah satu pendekatan utama dalam pengobatan kanker, tetapi banyak jenis kanker memiliki resistensi, termasuk adenokarsinoma duktal pankreas (PDAC). PDAC dikenal memiliki karakteristik yang membuatnya sulit dikenali oleh sistem kekebalan, mengakibatkan tingginya tingkat kematian. Vaksin seperti GVAX diciptakan untuk membantu sistem kekebalan mengenali sel kanker tersebut. Penelitian tentang mikro lingkungan tumor sangat penting karena pengaruhnya terhadap efektivitas terapi imun. Ho meneliti bagaimana cell type yang berbeda, termasuk makrofag dan neutrofil, berinteraksi dalam konteks ini.
Dr. Won Jin Ho mengeksplorasi cara mengatasi tantangan pada tumor mikro lingkungan PDAC yang menghalangi terapi imun. Penelitian ini mengungkap bahwa makrofag dan neutrofil memiliki peran penting dalam respons imun dan resistensi. Temuan terkait jalur PTPN22 menunjukkan potensi untuk meningkatkan efektivitas terapi anti-PD1 jika digabungkan dengan co-stimulasi.
Sumber Asli: www.jhunewsletter.com