Peneliti dari MUSC menemukan mekanisme resistensi sel kanker payudara triple-negatif terhadap imunoterapi dan mengembangkan strategi dua arah yang menunjukkan efektivitas. TNBC adalah kanker agresif dengan sedikit pilihan terapi, terutama bagi pasien dengan penyakit lanjut. Kombinasi pengobatan menunjukkan hasil menjanjikan untuk meningkatkan respons terhadap terapi.
Peneliti dari MUSC Hollings Cancer Center telah menemukan cara di mana sel kanker payudara triple-negatif (TNBC) menjadi resisten terhadap imunoterapi. Tim yang dipimpin oleh Besim Ogretmen telah menguji strategi pengobatan dua arah yang mampu mengembalikan sensitivitas terhadap imunoterapi. Penelitian ini menunjukkan harapan baru bagi pasien TNBC yang sering kali menghadapi sedikit pilihan pengobatan dan memiliki prognosis yang buruk.
TNBC menyumbang antara 10% hingga 20% dari semua kasus kanker payudara. Ini termasuk jenis kanker yang sangat agresif dengan tingkat kel存an lima tahun yang jauh lebih rendah dibandingkan jenis kanker payudara lainnya. TNBC lebih umum terjadi pada wanita di bawah 40 tahun dan lebih sering diderita oleh wanita kulit hitam, sering kali terdiagnosis setelah kanker menyebar.
Kanker ini disebut “triple-negative” karena tidak memiliki tiga target reseptor yang biasa ditangani oleh terapi hormonal atau para pengobatan yang menargetkan protein HER2. Ini meninggalkan sedikit pilihan pengobatan, terutama untuk TNBC yang metastatik, dengan angka respon pengobatan sekitar 15% hingga 20% saja.
Dalam penelitian ini, penggunaan imunoterapi sendiri atau inhibitor jalur metastasis tidak menunjukkan efek. Namun, kombinasi kedua metode tersebut menunjukkan hasil yang signifikan; tumor tidak hanya berhenti tumbuh tetapi juga mulai menyusut. Hal ini menegaskan perlunya pendekatan kombinasi dalam mengobati TNBC.
Selama penelitian, ditemukan bahwa enzim ceramide synthase 4 (CERS4) memainkan peran penting dalam stabilitas membran sel. Kehilangan enzim ini menyebabkan protein PD-L1 terinternalisasi, mengurangi kemampuan sel tumor untuk terkena imunoterapi. Penelitian ini mengidentifikasi mekanisme resistensi TNBC terhadap imunoterapi dan membuka jalan untuk pengembangan terapi baru.
Tim peneliti selanjutnya berupaya menemukan senyawa lain yang dapat digunakan dalam terapi kombinasi dengan inhibitor PD-L1. Meskipun hasil awal menunjukkan kemajuan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menemukan kombinasi yang efektif dan layak untuk penggunaan klinis. Tim optimis bisa menemukan solusi yang lebih baik bagi pasien TNBC.
Kanker payudara triple-negatif (TNBC) merupakan bentuk kanker yang sangat agresif dengan sedikit pilihan pengobatan yang efektif. Terapi yang biasa digunakan pada kanker payudara lainnya, seperti terapi hormonal dan pengobatan yang menargetkan protein HER2, tidak dapat digunakan pada TNBC. Oleh karena itu, penelitian tentang mekanisme resistensi terhadap imunoterapi dan pengembangan strategi pengobatan baru sangat penting untuk meningkatkan prognosis para penderita.
Penelitian ini menunjukkan bahwa resistensi kanker payudara triple-negatif terhadap imunoterapi dapat diatasi melalui pendekatan kombinasi, yang meningkatkan efisiensi pengobatan. Temuan terkait peran CERS4 dalam stabilitas membran sel dan internalisasi PD-L1 memberikan wawasan baru dalam pengobatan TNBC. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menemukan senyawa kombinasi yang efektif untuk terapi klinis di masa depan.
Sumber Asli: web.musc.edu