Universitas Illinois Chicago mengembangkan terapi baru untuk leukemia pediatrik yang lebih aman dengan mengurangi efek samping obat asparaginase. Penelitian menunjukkan bahwa enzim baru ini efektif membunuh sel kanker tanpa efek samping berbahaya, dan berpotensi digunakan untuk jenis kanker lain. Proyek ini kini menuju uji klinis setelah mendapat dukungan signifikan dari lembaga terkait.
Peneliti dari Universitas Illinois Chicago telah merancang ulang terapi untuk leukemia pediatrik yang paling umum, guna mengurangi efek samping yang parah seperti pembekuan darah dan kerusakan hati. Obat baru ini, jika disetujui, dapat ditoleransi oleh lebih banyak pasien leukemia dan berpotensi digunakan untuk mengobati kanker lain. Tim yang dipimpin oleh Arnon Lavie berhasil menciptakan bentuk baru dari asparaginase, enzim yang telah disetujui untuk leukemia limfoblastik akut. Dengan teknik rekayasa protein, mereka memaksimalkan efek terapeutik enzim sambil mengurangi toksisitas dan reaksi merugikan bagi pasien.
Asparaginase bertugas mengurangi kadar asparagin, asam amino yang diperlukan oleh sel kanker untuk bertahan hidup. Terapi ini telah disetujui FDA sejak tahun 1970-an, namun efek samping yang berat membatasi penggunaannya. Untuk mengatasinya, peneliti mengeksplorasi enzim guinea pig, yang memiliki potensi lebih rendah untuk memicu reaksi imun dalam tubuh manusia dan mampu meningkatkan toleransi pasien, sambil juga memperpanjang masa kerja obat.
Penemuan enzim baru ini berpotensi menjadi terobosan dalam pengobatan kanker, terutama untuk leukemia. Dengan hasil positif dalam studi pada model hewan, proyek ini sedang mempersiapkan tahap uji klinis. Inovasi dalam rekayasa protein ini tidak hanya berupaya mengurangi efek samping, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup pasien selama terapi kanker.
Sumber Asli: www.technologynetworks.com