Dari Sel Lemak ke Tumor: Bagaimana Obesitas Memicu Pertumbuhan Kanker

Obesitas berkontribusi pada perkembangan kanker melalui peradangan kronis dan gangguan hormonal. Meski tantangan dalam diagnosis dan pengobatan ada, kemajuan teknologi memberi harapan. Strategi pencegahan, termasuk penurunan berat badan, diet sehat, dan skrining rutin, sangat penting.

Keterkaitan antara obesitas dan kanker sangat jelas, dengan sel-sel lemak berlebih menjadi pemicu pertumbuhan tumor. Riset menunjukkan obesitas meningkatkan risiko spesifik kanker, seperti kanker payudara dan kolorektal, akibat peradangan kronis dan gangguan hormonal. Obesitas juga menciptakan tekanan oksidatif, yang memicu mutasi genetik dan kanker.

Obesitas tidak hanya masalah kosmetik, melainkan isu kesehatan serius yang berhubungan dengan berbagai penyakit kronis, termasuk kanker. Kelebihan berat badan menciptakan keadaan pro-inflamasi yang mempermudah perkembangan kanker. Tak hanya meningkatkan risiko kanker, obesitas juga memperpendek rentang hidup rata-rata hingga 8,5 tahun akibat gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan buruk dan kurangnya aktivitas fisik.

Mengelola berat badan melalui diet sehat, aktivitas fisik, dan skrining rutin dapat mengurangi risiko kanker terkait obesitas. Penanganan kanker dalam pasien obesitas menghadapi tantangan, namun kemajuan dalam bedah robotik menunjukkan harapan baru. Dengan langkah pencegahan yang tepat, individu dapat meningkatkan hasil kesehatan mereka.

Sumber Asli: zeenews.india.com

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *