Studi UC San Francisco melaporkan peningkatan kasus kanker prostat stadium lanjut di California setelah pedoman skrining diubah. Kasus meningkat 6,7% per tahun antara 2011-2021, lebih tinggi dari angka nasional. Kematian akibat kanker prostat stagnan setelah 2012, menandakan perlunya skrining yang lebih baik.
Sebuah studi terbaru dari UC San Francisco menunjukkan peningkatan signifikan dalam kasus kanker prostat stadium lanjut di California setelah perubahan pedoman skrining. Tahun 2012, penurunan skrining rutin menyebabkan lebih banyak pria didiagnosis dengan kanker lanjut, yang lebih sulit untuk diobati. Kematian akibat kanker prostat juga mulai stabil di sebagian besar wilayah. Studi ini menekankan pentingnya skrining dini untuk mendeteksi tumor berbahaya sebelum berkembang menjadi lebih serius.
Data menunjukkan bahwa antara tahun 2011 dan 2021, kasus kanker prostat stadium lanjut meningkat 6,7% per tahun di California, lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan nasional 4,5%. Daerah yang mengalami peningkatan tertinggi adalah Central Coast dengan 9,1%. Kematian akibat kanker prostat menurun sampai tahun 2012 tetapi kemudian mencapai titik datar di 7 dari 10 wilayah, dengan rasio kematian tertinggi di Inland Empire.
Bertindak sebagai penyaring awal, skrining PSA (prostate-specific antigen) dapat menyebabkan diagnosis palsu. Jika tidak dilakukan, kanker yang lebih maju dapat terlewatkan, yang seharusnya dapat diobati lebih awal. Penelitian melibatkan data dari hampir 388.000 pria dengan kanker prostat yang diperoleh antara tahun 2004 hingga 2021, menunjukkan bahwa 7,2% dari kasus tersebut berada di stadium lanjut.
Dengan meningkatnya angka ini, peneliti menyerukan perlunya pengawasan yang lebih baik terhadap tren kanker prostat serta pengembangan pedoman skrining yang lebih efektif serta aman. Pedoman yang lebih tepat memungkinkan deteksi lebih dini dan pengobatan yang efisien, yang sangat penting bagi kesehatan masyarakat khususnya di kalangan pria.
Kanker prostat merupakan jenis kanker yang paling umum di antara pria di AS, dan juga menjadi penyebab kematian kanker kedua setelah kanker paru-paru. Meskipun tumor yang muncul dapat bervariasi dalam agresivitas, banyak diagnosis kanker prostat tidak berbahaya. Pedoman skrining kanker prostat telah mengalami perubahan selama bertahun-tahun, mempengaruhi angka diagnosis dan kematian.
Peningkatan yang mengejutkan dalam kanker prostat stadium lanjut di California menyoroti perlunya perhatian serius terhadap pedoman skrining. Studi ini menunjukkan bahwa kurangnya skrining dapat berkontribusi pada diagnosis pada tahap lanjut, yang lebih sulit diobati. Perlu ada dialog antara pasien dan dokter mengenai manfaat serta risiko dari skrining untuk mencegah peningkatan kematian terkait kanker prostat.
Sumber Asli: www.ucsf.edu