Sebuah studi dalam jurnal Nutrients menyimpulkan tidak ada perbedaan signifikan dalam risiko kanker antara anggur merah dan putih, namun anggur putih dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih tinggi bagi wanita dan kanker kulit. Penelitian menegaskan bahwa keduanya dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Kesadaran konsumen tentang risiko anggur penting untuk diperkuat.
Sebuah studi terbaru dari jurnal Nutrients menunjukkan bahwa secara keseluruhan tidak ada perbedaan risiko kanker antara konsumsi anggur merah dan putih. Namun, konsumsi anggur putih berkaitan dengan peningkatan risiko kanker pada wanita dan risiko kanker kulit. Penelitian ini menggunakan meta-analisis dari studi observasional untuk meneliti hubungan antara konsumsi kedua jenis anggur ini dan risiko kanker.
Para peneliti menemukan bahwa meskipun anggur merah sering dianggap lebih sehat, alkohol secara umum adalah karcinogen kelompok 1, yang berkontribusi pada sekitar 4,1% kasus kanker global. Resveratrol dalam anggur merah memiliki bioavailabilitas rendah, sehingga tidak memberikan perlindungan yang signifikan. Penelitian menegaskan bahwa baik anggur merah maupun putih dapat meningkatkan risiko kanker payudara dan kanker kulit, dengan anggur putih menunjukkan risiko yang lebih tinggi.
Dari 42 studi observasional, analisis menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara anggur merah dan putih dalam risiko kanker total. Namun, untuk studi kohort, anggur putih dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker sebesar 12%, terutama di kalangan wanita. Tidak ada bukti yang menunjukkan keunggulan anggur merah dalam pengurangan risiko kanker dibandingkan dengan anggur putih.
Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa konsumsi anggur putih meningkatkan risiko kanker kulit sebesar 22%, sementara anggur merah tidak menunjukkan efek serupa. Selain itu, konsumsi kedua jenis anggur juga terkait dengan peningkatan risiko kanker payudara tanpa perbedaan signifikan. Penelitian ini menekankan perlunya kesadaran publik mengenai risiko alkohol dan mendorong kebijakan kesehatan untuk menekankan pentingnya moderasi.
Sebelumnya, banyak orang percaya bahwa anggur merah lebih sehat karena kandungan resveratrolnya yang dianggap memiliki sifat antioksidan. Walau begitu, alcohol secara umum berpotensi meningkatkan risiko kanker, produsen harus lebih mendidik masyarakat agar tidak terjebak pada mitos bahwa anggur merah lebih baik dari anggur putih. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa beberapa temuan risikonya bertentangan dengan persepsi populer tentang manfaat kesehatan anggur.
Studi ini memberikan wawasan baru tentang risiko kanker terkait konsumsi anggur. Temuan menunjukkan bahwa konsumsi anggur putih berisiko lebih tinggi terhadap kanker, terutama pada wanita, dibandingkan dengan anggur merah yang tidak menunjukkan keunggulan. Oleh karena itu, penting untuk memikirkan kembali klaim kesehatan positif yang diasosiasikan dengan anggur, dan menekankan perlunya moderasi konsumsi alkohol untuk mengurangi risiko kanker.
Sumber Asli: www.news-medical.net