Kanker paru-paru yang menyerang non-perokok meningkat, dengan polusi udara sebagai faktor utama. Adenokarsinoma menjadi subtype paling umum. Rencana intervensi dibutuhkan untuk menangani isu ini, terutama di Asia Timur.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa ada peningkatan jumlah kasus kanker paru-paru di kalangan individu yang tidak pernah merokok, dengan polusi udara diidentifikasi sebagai penyebab utama. Para peneliti dari International Agency for Research on Cancer menemukan bahwa kanker paru-paru merupakan penyebab kematian kanker kelima teratas di kalangan kelompok ini, terutama adenokarsinoma, yang lebih banyak terjadi pada wanita dan populasi Asia.
Dalam publikasi di The Lancet Respiratory Medicine, ditemukan bahwa hampir 15 persen dari semua kasus adenokarsinoma pada 2022 disebabkan oleh polusi udara, dengan bukti peningkatan risiko kanker paru-paru, terutama di Asia Timur dan Tiongkok. Peneliti mencatat bahwa pengurangan prevalensi merokok di banyak negara berkontribusi pada pertambahan kasus kanker pada non-perokok.
Pakar menyatakan bahwa “polusi udara dapat dianggap sebagai faktor penting” yang menjelaskan meningkatnya kasus adenokarsinoma pada orang yang tidak merokok. Pexposure terhadap pembakaran bahan bakar padat di rumah juga mungkin menjadi faktor di balik peningkatan kasus di kalangan wanita Tiongkok yang tidak merokok. Mereka memperkirakan bahwa beban kanker terbesar akibat polusi PM terdapat di Asia Timur, khususnya Tiongkok.
Di seluruh dunia, dalam 2022, diperkirakan 1,6 juta kasus baru kanker paru-paru terjadi pada pria, hampir setengahnya adenokarsinoma, dan sekitar 910.000 kasus pada wanita. Sekitar 50.000 kasus baru kanker paru-paru didiagnosis setiap tahun di Inggris, menjadikannya sebagai kanker paling umum ketiga di negara tersebut dan penyebab utama kematian kanker.
Survival kanker paru-paru di Inggris tidak mengalami banyak perbaikan dalam 50 tahun terakhir, dengan kurang dari 10 persen pasien bertahan hidup lebih dari 10 tahun. Menteri Kesehatan, Wes Streeting, mengajak para ahli kanker, profesional medis, dan penyintas untuk ikut serta dalam pengembangan Rencana Kanker Nasional yang dijadwalkan akan dirilis tahun ini. Rencana ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup dan perawatan kanker.
Kanker paru-paru kini menjadi perhatian bagi kelompok yang tidak pernah merokok, terutama karena dampak signifikan dari polusi udara yang mengakibatkan peningkatan kasus adenokarsinoma. Penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup dan faktor lingkungan, seperti pembakaran bahan bakar di rumah, menjadi penyebab penting bagi wanita di Tiongkok, dan menunjukkan perlunya intervensi untuk mengatasi polusi udara secara global.
Kanker paru-paru di kalangan individu yang tidak merokok mengalami peningkatan yang signifikan, dengan polusi udara sebagai salah satu penyebab utama. Penelitian menunjukkan perlunya peningkatan kesadaran dan tindakan untuk menanggulangi dampak polusi serta fokus pada strategi pencegahan untuk mengurangi beban kanker terutama di Asia Timur.
Sumber Asli: www.independent.co.uk