Advokasi Kanker Ovarium: Meningkatkan Kesadaran dan Akses Pengujian Genetik

Kanker ovarium adalah kanker paling mematikan bagi wanita, dengan banyak kasus ditemukan pada tahap lanjut. World Ovarian Cancer Coalition mendorong peningkatan kesadaran dan akses terhadap pengujian genetik untuk mengurangi insiden dan peningkatan hasil bagi pasien. Melalui pengumpulan data dan kolaborasi global, mereka berharap dapat meningkatkan kelangsungan hidup pasien.

Para advokat kanker ovarium berjuang untuk meningkatkan kesadaran dan pendidikan masyarakat tentang kanker ovarium yang merupakan kanker paling mematikan bagi wanita. Lebih dari setengah kasus didiagnosis setelah penyakit menyebar. Memperhatikan, tingkat kelangsungan hidup global untuk kanker ovarium tetap rendah sementara insidensinya terus meningkat, diperkirakan mencapai 500.000 kasus per tahun pada 2050.

CEO World Ovarian Cancer Coalition, Clara MacKay, menyebutkan, “Saya masih terkejut bahwa hasil kanker ovarium sangat buruk dibandingkan kanker lainnya.” Di negara dengan sumber daya yang lebih tinggi, tingkat kelangsungan hidup hanya mencapai 35% hingga 45% dan lebih rendah di negara dengan sumber daya terbatas.

Coalition bekerja sama dengan 200 organisasi advokasi pasien untuk meningkatkan kelangsungan hidup dan kualitas hidup bagi mereka yang berisiko. Selain itu, mereka berjuang untuk meningkatkan kesadaran dengan memanfaatkan penelitian dan data untuk memengaruhi kebijakan. “Satu-satunya cara untuk mengubah kebijakan adalah mendukung seruan tindakan dengan evidence yang kuat,” tambah MacKay.

Dari 10% hingga 20% kanker ovarium disebabkan oleh mutasi genetik yang diturunkan. Coalition merilis makalah yang membahas potensi pengujian genetik untuk mencegah kanker ovarium. Salah satu rekomendasinya adalah menerapkan pengujian genetik secara luas untuk mencegah jutaan kasus kanker di seluruh dunia.

Makalah menyebutkan studi yang mengindikasikan bahwa pengujian genetik populasi dapat mencegah ribuan kasus kanker di AS. “Coalition menunjukkan kebutuhan mendesak untuk mengurangi hambatan akses pengujian genetik,” kata Shirlene Badger dari Illumina. Beberapa rekomendasi lainnya termasuk membangun infrastruktur klinis dan membuat rute digital untuk akses pengujian.

Coalition telah melaksanakan berbagai studi untuk mengumpulkan data dari lebih dari 4000 wanita di lebih dari 60 negara. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan dalam waktu diagnosis dan pengobatan di berbagai negara, yang dapat memberikan pembelajaran baru untuk perbaikan.

Meskipun ada tantangan besar seperti ketidakstabilan politik, staf medis menunjukkan kreativitas dalam memberikan pelayanan kesehatan. Clara menyatakan pentingnya menemukan pahlawan perempuan di komunitas untuk mendidik dan menghilangkan stigma terkait kesehatan reproduksi.

Hari Kanker Dunia jatuh pada 4 Februari 2025, dengan tema “Bersatu Dalam Keunikan” sebagai panggilan untuk terus mengutamakan pasien. World Ovarian Cancer Coalition merayakan hari ini dengan membagikan cerita dari para penyintas kanker ovarium yang menekankan bahwa meskipun pengalaman mereka unik, bersama-sama mereka dapat mempengaruhi hasil bagi semua. “No country has all the answers…” – Clara MacKay.

Kanker ovarium adalah penyakit yang parah dan seringkali didiagnosis di tahap lanjut, berkontribusi pada rendahnya tingkat kelangsungan hidup. Dengan peningkatan insiden kanker ovarium di seluruh dunia, fokus utama para advokat adalah meningkatkan kesadaran, pendidikan, dan akses terhadap pengujian genetik. Melalui kolaborasi dengan organisasi advokasi dan penelitian, mereka berusaha untuk menjembatani kesenjangan dalam pelayanan kesehatan dan pemahaman masyarakat tentang kanker ini.

World Ovarian Cancer Coalition berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran dan pengujian genetik dalam rangka meningkatkan kelangsungan hidup pasien kanker ovarium. Dengan memperhatikan data dan kolaborasi global, mereka berharap dapat mengurangi kesenjangan dalam diagnosis dan pengobatan kanker ovarium, terutama di negara-negara dengan sumber daya terbatas, dalam rangka menciptakan hasil yang lebih baik untuk semua wanita.

Sumber Asli: www.illumina.com

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *