Pandemi COVID-19 mengakibatkan gangguan besar pada perawatan kanker global, termasuk penurunan layanan pencegahan dan pengobatan. Vaksinasi HPV menurun 25%, dan skrining kanker mengalami penurunan partisipasi hingga 39%. Di Italia, pemulihan menunjukkan harapan meskipun ada tantangan. Pentingnya intervensi fleksibel dan investasi berkelanjutan ditekankan untuk masa depan perawatan kanker.
Pandemi COVID-19 telah mengganggu semua tahap perawatan kanker, dari skrining hingga tindak lanjut, dengan dampak yang masih dirasakan hampir dua tahun setelah WHO mengumumkan berakhirnya keadaan darurat kesehatan pada 5 Mei 2023. Analisis yang diterbitkan dalam Nature Cancer menunjukkan dampak global pandemi terhadap layanan kanker. Richa Shah, PhD, MHSc, dan tim dari International Agency for Research on Cancer, menemukan bahwa pandemi menyebabkan sekitar 21,5 hingga 38,6 juta kematian berlebih yang terjadi akibat dampak langsung dan tidak langsung dari infeksi dan gangguan sistem kesehatan.
Penurunan drastis dalam perawatan kanker selama pandemi global telah dilaporkan, termasuk penurunan 25% dalam vaksinasi HPV, yang penting untuk pencegahan kanker serviks. Banyak program skrining terhenti dan perawatan terpaksa ditunda atau dimodifikasi. Data dari 245 artikel menunjukkan penurunan signifikan dalam partisipasi pasien untuk skrining kanker (39%), diagnosis (23%), prosedur diagnostik (24%), dan perawatan (28%).
Meskipun tantangan yang dihadapi, pandemi menunjukkan peluang untuk intervensi yang lebih fleksibel dan efektif dalam perawatan kanker. Investasi yang berkelanjutan dalam program skrining sangat penting untuk mengurangi beban kanker dan memperbaiki tingkat pemulihan, dengan fokus pada tujuan kesehatan Eropa. Mantellini menekankan perlunya kerja keras untuk mengatasi disparitas regional dalam perawatan kanker.
Sumber Asli: www.medscape.com