Kanker Prostat dan Tes PSA: Pandangan Berbeda

Artikel ini menggambarkan pengalaman Noel Hannon mengenai tes PSA setelah riwayat kanker prostat dalam keluarganya, dan mengisyaratkan bahwa meskipun tes PSA dapat memperlihatkan hasil positif palsu, keputusannya untuk melakukan tes terbukti menguntungkan. Di sisi lain, Clive Roberts menyebutkan dampak stres yang dapat ditimbulkan dari tes tersebut.

Noel Hannon dari London berbagi pengalamannya tentang tes PSA. Meski dokternya awalnya menolak permintaannya karena potensi hasil positif palsu, ia tetap bersikeras mengingat riwayat kanker prostat dalam keluarganya. Hannon akhirnya menjalani tes yang menunjukkan hasil positif, dilanjutkan dengan pemindaian dan biopsi yang mengonfirmasi adanya kanker. Ia memilih brachytherapy dan 12 tahun setelahnya, ia dalam kondisi baik berkat sistem NHS. Di sisi lain, Clive Roberts dari Hanwell mengungkapkan pandangannya negatif terhadap PSA, menyebutnya “Mendorong Stres dan Kecemasan.”

Kanker prostat adalah salah satu jenis kanker yang umum terjadi pada pria. Tes PSA (Prostate-Specific Antigen) digunakan sebagai alat skrining untuk mendeteksi kemungkinan kanker prostat. Namun, ada perdebatan mengenai keakuratan tes ini karena seringkali menghasilkan positif palsu, yang dapat meningkatkan kecemasan dan stres pada pasien. Dalam konteks ini, pengalaman langsung dari pasien seperti Hannon dapat memberikan wawasan berharga tentang manfaat dan risiko tes PSA.

Pengalaman Noel Hannon menunjukkan pentingnya mendiskusikan riwayat kesehatan keluarga sebelum memutuskan untuk melakukan tes PSA, meski ada potensi hasil positif palsu. Sementara itu, pandangan negatif dari Clive Roberts tentang tes ini juga menekankan potensi dampak psikologis yang dapat ditimbulkan akibat dari hasil tidak akurat. Pasien dianjurkan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter mengenai opsi yang paling sesuai.

Sumber Asli: www.theguardian.com

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *