MSK baru-baru ini melaporkan kemajuan dalam pengobatan kanker, termasuk terapi sel letetresgene autoleucel untuk liposarkoma myxoid, CAR T sel yang lebih efektif dengan dosis lebih rendah, efisiensi pengiriman obat melalui nanopartikel, dan riset mengenai kemungkinan munculnya kanker baru pasca terapi CAR T.
Pusat Kanker Memorial Sloan Kettering (MSK) baru-baru ini melaporkan kemajuan dalam beberapa pengobatan kanker. Hasil penelitian menunjukkan terapi sel baru untuk liposarkoma, CAR T sel yang lebih kuat yang efektif pada dosis lebih rendah, nanopartikel obat yang lebih efisien, serta CAR T sel yang aktif di lokasi tumor. Penelitian juga mengungkap kemungkinan munculnya kanker baru pasca terapi CAR T.
Dalam uji klinis pertama, terapi sel letetresgene autoleucel (lete-cel) menunjukkan keefektivitasan pada pasien dengan liposarkoma myxoid/sel bulat. Tingkat respons mencapai 20% pada dosis kemoterapi rendah dan 40% pada dosis lebih tinggi, dengan periode remisi rata-rata 8,7 bulan. terapi ini dirancang untuk mengenali protein NY-ESO-1 pada sebagian besar tumor MRCLS.
Penelitian tim MSK mengenai CAR T sel untuk limfoma B besar menunjukkan bahwa CAR T sel baru mempertahankan kekuatan pada dosis lebih rendah. Melalui penambahan molekul 1XX, T sel tidak cepat mengalami penurunan potensi. Hasil menunjukkan bahwa dosis efektif ini membuat terapi lebih aman dan nyaman bagi pasien.
Dalam pengembangan nanopartikel, penelitian oleh Daniel Heller, PhD, meningkatkan efisiensi pengisian obat dengan peptida. Nanopartikel ini dapat mengangkut hingga 98% obat aktif, membuatnya lebih efektif dalam pengantaran obat secara langsung ke tumor. Hal ini dapat mengurangi efek samping dan meningkatkan hasil pengobatan.
Tim yang dipimpin oleh David A. Scheinberg, MD, PhD, mengembangkan CAR T sel yang aktif secara spesifik di lokasi tumor. T sel ini hanya aktif saat mengikat P-selectin, protein yang banyak terdapat pada pembuluh darah baru yang terbentuk di sekitar tumor. Ini dapat mengurangi dampak negatif pada jaringan normal.
Terakhir, penelitian oleh Sham Mailankody, MBBS, meneliti kasus langka di mana terapi CAR T dapat menyebabkan kanker baru. Analisis menunjukkan integrasi vektor virus ke dalam gen P53, mengganggu fungsi penekan tumor. Meskipun satu dari dua alel terpengaruh, adanya mutasi tambahan di gen SOCS1 dapat berkontribusi pada perkembangan kanker lain.
Artikel ini merangkum berbagai penelitian terbaru dari MSK yang menunjukkan kemajuan dalam pengobatan kanker, khususnya dalam terapi sel dan nanopartikel. Penelitian ini mengeksplorasi efikasi terapi sel baru untuk liposarkoma, pemodifikasi CAR T sel untuk limfoma, dan teknik untuk meningkatkan pengiriman obat menggunakan nanopartikel. Ini menyajikan wawasan baru tentang efek samping dari terapi CAR T, serta mekanisme di balik perkembangan kanker baru.
Penelitian ini menunjukkan perkembangan signifikan dalam bidang terapi kanker, termasuk keberhasilan terapi letetresgene autoleucel untuk liposarkoma, inovasi dalam CAR T sel yang lebih efektif, serta kemajuan dalam teknologi nanopartikel. Meskipun ada risiko kemunculan kanker baru dari CAR T, pemahaman yang lebih baik tentang respons biologis memberikan harapan untuk terapi yang lebih aman di masa depan.
Sumber Asli: www.mskcc.org