Pusat Kanker UH berharap dana tambahan jika pajak rokok naik 2 sen. RUU ini disupport oleh banyak organisasi kesehatan, meskipun terdapat penolakan dari kalangan usaha kecil. Usulan untuk menggabungkan pusat kanker dengan sekolah kedokteran mendapat tentangan. Kenaikan pajak diharapkan mendukung lebih dari 70 ribu penderita kanker di Hawaii.
Pusat Kanker Universitas Hawaii di Kakaako berpotensi menerima dana tambahan jika DPRD meningkatkan pajak rokok sebesar 2 sen menjadi 18 sen. Pajak ini akan dialokasikan untuk dana penelitian kanker Hawaii, serta sekaligus meningkatkan harga rokok di seluruh kepulauan. Rancangan Undang-Undang (RUU) Senat 1528 dan RUU 441 sedang didukung oleh pejabat UH dan organisasi kesehatan. Penggabungan pusat kanker dengan sekolah kedokteran UH ditentang karena dapat merusak akreditasi pusat tersebut.
Senator Donna Kim kembali mengusulkan penggabungan Pusat Kanker dengan Sekolah Kedokteran John A. Burns, yang dikhawatirkan akan membahayakan akreditasi pusat tersebut. Namun, UW tetap melawan usulan ini, sebelumnya, RUU serupa pernah ditolak oleh mantan Presiden UH, David Lassner, karena dianggap merusak otoritas dewan pemerintahan. Pusat Kanker saat ini terakreditasi oleh National Cancer Institute dan diakui sebagai salah satu dari 72 pusat kanker NCI yang diakui di AS.
Pihak UH menyatakan bahwa pendapatan dari pajak rokok turun akibat keberhasilan program penghentian merokok, yang mengakibatkan kurangnya dana untuk inisiatif anti-kanker yang penting. Sekarang, pendanaan dari pajak rokok hanya setengah dari yang diterima pada 2009, yang mengurangi kemampuannya untuk mendukung penelitian kanker terbaru dan pelayanan klinis.
Tina Yamaki dari Retail Merchants of Hawaii menjelaskan bahwa kenaikan pajak rokok akan merugikan usaha kecil dan dapat menyebabkan kehilangan pekerjaan. Selain itu, harga yang lebih tinggi bisa mendorong pembelian rokok secara ilegal. Di sisi lain, RUU kenaikan pajak mendapatkan dukungan dari berbagai organisasi kesehatan termasuk Hawaii Pacific Health dan American Cancer Society.
Pusat Kanker meminta dukungan untuk meningkatkan pajak rokok demi menjamin keberlanjutan dan peningkatan fasilitas penelitian kanker di Hawaii. Upaya ini dianggap vitale untuk menjaga kualitas layanan bagi lebih dari 70.000 penderita kanker di Hawaii.
Secara keseluruhan, kenaikan pajak rokok diharapkan tidak hanya memberikan tambahan dana untuk Pusat Kanker tetapi juga mengurangi kecenderungan merokok di masyarakat. Keputusan mengenai RUU ini akan melibatkan lebih banyak diskusi untuk menemukan solusi terbaik bagi semua pihak yang terlibat.
Pusat Kanker UH mengandalkan pendanaan dari pajak rokok, dan penurunan pendapatan dapat mempengaruhi program-program penting mereka. Proposal untuk meningkatkan pajak bertujuan untuk menambah dana penelitian, sementara kekhawatiran tentang penggabungan dengan sekolah kedokteran menciptakan ketegangan antara pihak-pihak terkait. Dukungan untuk RUU datang dari berbagai organisasi kesehatan, tetapi ada juga penolakan dari pengusaha kecil yang khawatir akan dampaknya terhadap penjualan. Akhirnya, keputusan tentang kenaikan pajak akan berpengaruh langsung pada keberlangsungan penelitian dan dukungan untuk orang-orang yang hidup dengan kanker di Hawaii.
Menaikkan pajak rokok menjadi 18 sen diharapkan meningkatkan pendanaan untuk Pusat Kanker UH. Meski terdapat resistensi dari beberapa pihak, seperti usaha kecil, dukungan organisasi kesehatan mendukung inisiatif ini. Usulan penggabungan pusat kanker dengan sekolah kedokteran menimbulkan kebingungan dan resistance, namun upaya untuk mengupgrade pajak rokok dipandang sebagai langkah positif.
Sumber Asli: www.staradvertiser.com